Senin, 22 Desember 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 518
(Foto: Andri Widiyanto)
Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar memastikan keamanan dan ketersediaan pangan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan melakukan monitoring dan pemeriksaan sampel bahan pangan di Pasar Santa, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru.
"Ketersediaan pasokan dan stabilitas harga"
Anwar mengatakan, pemantauan ini penting dilakukan untuk memastikan bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat aman dan bebas dari bahan maupun zat berbahaya.
Menurutnya, kegiatan tersebut melibatkan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta.
"Kami pastikan terkait kualitas pangan, ketersediaan pasokan dan stabilitas harga," ujarnya, Senin (22/12).
Anwar menjelaskan, masih ditemukan salah satu sampel bahan pangan berupa mi kuning mentah yang terindikasi mengandung zat berbahaya.
"Saya sudah menginstruksikan petugas untuk segera mengecek lokasi distributornya hari ini juga agar peredarannya tidak meluas," terangnya.
Ia menambahkan, ada kenaikan harga komoditas ayam potong sekitar Rp 5.000 hingga Rp 8.000 per kilogram. Sementara itu, harga komoditas pangan lainnya masih relatif stabil.
"Kami terus berupaya menjaga pasokan agar tetap tersedia dan harga tetap terjangkau. Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan momentum Nataru untuk mengambil keuntungan secara tidak wajar," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan, Ridho Sosro menjelaskan, pengawasan dan pengujian dilakukan terhadap berbagai produk pangan, baik hasil peternakan, perikanan, maupun pertanian.
Pengawasan difokuskan pada deteksi bahan pangan yang mengandung zat berbahaya, seperti Formalin, Boraks, Methanyl Yellow, dan Rhodamin B.
"Kami juga didampingi pengawas pangan dari kepolisian. Apabila ditemukan pelanggaran, maka akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan hukum yang berlaku," bebernya.
Ridho memaparkan, sepanjang tahun 2025, Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan telah melakukan pengawasan dan monitoring di 28 pasar, baik pasar tradisional maupun modern yang tersebar di 10 kecamatan.
"Melalui upaya ini, kami berharap masyarakat merasa lebih tenang dan aman dalam membeli serta mengonsumsi pangan yang beredar di pasar," tandasnya.