Kamis, 18 Desember 2025 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 257
(Foto: Folmer)
Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) DKI Jakarta mengadakan Festival Seni Budaya, Bazar kuliner, dan Etnik Nusantara Tahun 2025 bertajuk "Pesona Bhinneka Tunggal Ika", Kamis (18/12).
"Pemprov DKI mendukung penguatan nilai toleransi, kebersamaan, serta rasa saling menghormati,"
Kegiatan yang dbuka Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta,Rachmat Hidayat,diadakan di Ruang MH Thamrin, Grha Ali Sadikin, Gedung Balai Kota.
Menurut Rachmat, Pesona Bhinneka Tunggal Ika ini menjad kegiatan penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
"Saya menyambut positif penyelenggaraan kegiatan ini, sekaligus menyampaikan apresiasi kepada penggagas dan panitia acara ini," katanya.
Rachmat menegaskan, kegiatan ini juga menjadi wujud partisipasi nyata dalam melestarikan keberagaman suku, budaya, bahasa, adat istiadat, serta agama.
"Keberagaman ini bukanlah sebuah perbedaan yang memecah, melainkan sebuah kekuatan besar yang harus terus dirawat dan jaga bersama," tegasnya.
Melalui kegiatan ini, ucap Rachmat, Pemprov DKI Jakarta mengajak semua pihak untuk menampilkan, merayakan, sekaligus merestarikan nilai-nilai budaya sebagai jati diri bangsa.
"Pemprov DKI mendukung penguatan nilai toleransi, kebersamaan, serta rasa saling menghormati antar warga," ungkapnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk menumbuhkan semangat persatuan, mempererat silaturahmi, serta menanamkan nilai kebangsaan, khususnya kepada generasi muda.
"Saya berharap, ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga menjadi media edukasi dan refleksi bersama tentang pentingnya menjaga harmoni sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tuturnya.
Ketua FPK DKI Jakarta, Andi Syamsul Zakaria yang akrab disama Syamzack memaparkan, Pesona Bhinneka Tunggal Ika menjadi insiatif untuk terus merawat kebersamaan dan keharmonisan seluruh etnis yang ada di Jakarta.
"Jakarta sangat heterogen, ada beragam suku, agama dan etnis di sini. Kita perlu terus menjaga persatuan dan kesatuan," tukasnya.
Ia menjelaskan, seluruh pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengikuti kegiatan ini bisa membuka stan secara gratis.
Menariknya, produk kuliner, fesyen hingga kerajinan tangan yang dijual merupakan ciri khas dari masing-masing provinsi anggota FPK.
"Pelaksanaan kegiatan tahun ini merupakan kali keempat. Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi," tandasnya.