Jumat, 12 Desember 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 166
(Foto: Istimewa)
Perumda Dharma Jaya memastikan ketersediaan daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dalam kondisi aman. Bahkan, stok daging siap ditingkatkan apabila terjadi lonjakan permintaan dari warga Jakarta.
"Hingga hari ini, kami telah menyiapkan sekitar 1.000 ton daging sapi,"
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan, dalam setiap perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), pihaknya selalu menyiapkan stok daging, baik itu sapi, ikan dan ayam sesuai kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, perusahaannya telah menyiapkan strategi jitu mengamankan stok eksisting maupun cadangan.
“Hingga hari ini, kami telah menyiapkan sekitar 1.000 ton daging sapi, 500 ton daging ayam dan lebih dari 300 ton ikan. Jumlah stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Nataru sampai Ramadan dan Idulfitri. Alhamdulillah, stok aman,” ungkap Raditya, Jumat (12/12).
Ia memperkirakan, kebutuhan daging saat HBKN di DKI Jakarta, termasuk Nataru, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya dengan jumlah rata-rata mencapai 6.000 ton per bulan atau mengalami peningkatan sekitar 10-15 persen dari hari biasa.
“Sudah terlihat ada peningkatan sangat signifikan dari hari biasa. Tanda peningkatan kebutuhan daging sudah terlihat. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir, stok daging untuk Nataru aman,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati menilai, Dharma Jaya menunjukkan kinerja yang semakin positif dengan perluasan jaringan kerja sama hingga wilayah Indonesia bagian timur.
Hal ini dinilai sebagai bukti kesiapan BUMD tersebut dalam menjaga stabilitas pangan, terlebih menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Pemprov DKI Jakarta memberikan apresiasi terhadap upaya Dharma Jaya dalam menjaga ketersediaan stok menjelang libur akhir tahun, terutama di tengah tantangan cuaca dan dinamika produksi nasional,” katanya.
Eli menjelaskan, kebutuhan daging di Jakarta juga masih mengandalkan impor, termasuk dari Australia, sehingga kerja sama bisnis antarperusahaan (B2B) dan kontrak beli putus menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan pasokan.
Menurutnya, dengan kesiapan stok serta strategi penguatan jaringan suplai, Pemprov DKI Jakarta optimistis kebutuhan warga, khususnya protein hewani dapat terpenuhi dengan baik dan stabilitas harga tetap terjaga.
“Upaya tersebut menjadi bagian penting dalam memastikan ketahanan pangan Jakarta tetap kuat memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru 2025,” ucapnya.
Ia menambahkan, kondisi pangan strategis Jakarta dalam kondisi relatif cukup akhir tahun ini, seperti beras, telur, cabai, bawang merah dan bawang putih, gula, minyak goreng, daging ayam dan sapi.
Karena itu, Eli mengimbau masyarakat tidak panic buying karena stok pangan di Kota Jakarta aman, meski terjadi lonjakan kebutuhan saat Nataru.
“Jadi, masyarakat jangan panic buying karena stok aman hanya memang terjadi lonjakan kebutuhan karena memang Nataru. Itu pasti terjadi,” tandasnya.