Kamis, 11 Desember 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 264
(Foto: Nugroho Sejati)
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi DKI Jakarta menggelar Sosialisasi AD/ART Dharma Wanita Persatuan Tahun 2025 di Grha Ali Sadikin, Blok G Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/12).
"visi organisasi dapat diwujudkan secara konsisten,"
Mengusung tema ‘Peran Strategis Dharma Wanita Persatuan dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045’, sosialisasi ini bertujuan agar seluruh jajaran DWP dapat mengimplementasikan AD/ART baru hasil Munas 2024 secara serentak untuk mewujudkan kesejahteraan anggota dan keluarga, serta masyarakat luas, sejalan dengan dinamika zaman serta untuk memastikan DWP tetap mandiri, non-partisan, dan sejalan dengan tujuan nasional.
Sosialisasi ini mengundang dua narasumber yakni, Yuni Wisnu Sindhutrisno dari DWP Pusat, yang menyampaikan materi mengenai AD/ART Dharma Wanita Persatuan. Narasumber kedua yakni, Sandra Erawanto, memberikan materi mengenai personal branding dan etika berpenampilan.
Ketua DWP Provinsi DKI Jakarta, Lisniawati Uus mengatakan, implementasi serentak AD/ART menjadi penting agar DWP tetap berada pada koridor organisasi yang mandiri, non-partisan, serta berkontribusi nyata bagi kesejahteraan anggota, keluarga, dan masyarakat luas.
Menurutnya, pemahaman AD/ART menjadi fondasi agar setiap pengurus dapat bekerja sesuai aturan, menjalankan tugas dengan semangat, keikhlasan, dan loyalitas.
“Materi ini agar seluruh pengurus memahami struktur, fungsi, serta aturan organisasi sebelum menerapkannya di lingkup kerja masing-masing. Dengan begitu, visi organisasi dapat diwujudkan secara konsisten di seluruh tingkatan DWP DKI Jakarta,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya etika, sikap, dan citra diri sebagai istri ASN yang harus menunjukkan kesopanan, profesionalitas, serta kemampuan menempatkan diri.
Lisniawati menyampaikan, penampilan yang baik bukan sekadar estetika, tetapi menunjukkan karakter dan integritas dalam kehidupan berorganisasi. Ia menambahkan, istri ASN juga harus bijak dalam menggunakan media sosial dan menghindari perilaku flexing yang dapat menimbulkan persepsi negatif.
“Penegasan ini menjadi bagian penting dari pembinaan karakter anggota DWP untuk menjaga wibawa dan kehormatan ASN beserta keluarganya,” tandasnya.