Selasa, 09 Desember 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 344
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gemuruh sorak penonton menggema dari tribun Stadion Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Selasa (9/12) sore, saat bola sontekan Gubernur DKI Pramomo Anung merobek jala gawang lawan.
"Kita semua bisa terus saling mendukung, sehat bersama dan menikmati Jakarta,”
Bukan cuma penonton, gol yang diciptakan Pramono ini disambut gembira seluruh pemain, termasuk dari pemain lawan. Tak ada aroma perseteruan, semua yang ada di lapangan hanyut dalam keceriaan, keakraban dan tawa.
Ya, suasana inilah yang terlihat dalam laga sepak bola persahabatan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Duta Besar Negara bertajuk “Kick Off Football Diplomatic 2025”.
Laga ini menjadi ajang mempererat hubungan persahabatan antara para duta besar negara sahabat, pejabat pemerintah, serta tokoh olahraga nasional.
Pertandingan persahabatan yang dimenangkan tim Pemprov DKI dengan skor 1-0 ini, mempertegas pesan bahwa olahraga mampu menjadi medium diplomasi yang efektif untuk mempererat hubungan antarnegara.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono Anung menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan yang menggabungkan olahraga dan diplomasi ini.
“Ini adalah kehormatan bagi Jakarta menjadi tuan rumah Football Diplomatic. Saya pribadi adalah pendukung Persija. Setiap Persija bertanding, saya selalu cemas, tapi sekarang saya cukup senang karena lima kali berturut-turut Persija menang,” ujarnya.
Pramono juga menyampaikan harapannya agar Persija Jakarta dapat kembali berjaya di kompetisi nasional.
“Saya berharap tahun 2026 dan 2027 Persija bisa menjadi juara liga. Saat ini Persija ada di peringkat dua, saya masih berharap bisa ke peringkat satu,” ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa sepak bola memiliki tempat istimewa bagi masyarakat Jakarta, terlebih menjelang perayaan ulang tahun Persija pada November 2025 lalu. Menurutnya, olahraga menjadi media efektif untuk mempererat hubungan lintas negara.
“Untuk persahabatan, saya berharap kita semua bisa terus saling mendukung, sehat bersama dan menikmati Jakarta,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arif Havas Oegroseno, menyampaikan bahwa pertandingan ini merupakan simbol nyata diplomasi berbasis persahabatan dan kepercayaan.
“Dalam diplomasi kita membangun confidence building measures. Dalam sepak bola hari ini, kita membangun kepercayaan diri, meski sering menyalahkan rumput, bola, atau cuaca,” imbuhnya.
Ia menilai bahwa sepak bola menjadi jembatan antar komunitas dan budaya.
“Sepak bola adalah jembatan antar masyarakat dan bangsa. Yang terpenting, kita menjaga sportivitas dan persahabatan,” tandasnya.