Selasa, 18 November 2025 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 202
(Foto: Nurito)
Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin meninjau kegiatan Try Out Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMAN 62 Jakarta, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati yang diikuti sebanyak 72 peserta didik.
"Bagi keluarga tidak mampu"
Munjirin mengatakan, kegiatan ini merupakan kali kedua digelar di Jakarta Timur. Sebelumnya try out digelar diikuti oleh 441 pelajar dari sejumlah sekolah di Jakarta Timur. Sementara, hari ini ada 2.236 peserta didik di Jakarta Timur yang mengikuti Try Out KJP.
"Mudah-mudahan pelaksanaan yang kedua ini berjalan dengan baik. Walau sempat terganggu jaringannya namun kini sudah normal kembali karena sudah diperbaiki," terangnya.
Menurutnya, semua teknis sudah diatur oleh lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Naiju yang bermitra dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur.
Saat melakukan peninjauan dan berdialog dengan peserta, ia melihat, secara umum mereka bisa mengerjakan soal-soal yang ada. Mereka juga mengaku senang dengan program ini. Bahkan, ada yang minta agar pelaksanannya ditambah.
Ia menuturkan, try out ini akan digelar selama lima kali sampai jelang pelaksanaan ujian akhir semester atau ujian nasional. Sebab, program ini diadakan untuk memberikan kesempatan dan kesetaraan pelajar dari keluarga tidak mampu dengan mereka yang berasal dari keluarga mampu.
"Pemprov DKI memberikan Bimbel atau try out bagi keluarga tidak mampu. Ini untuk persiapan mereka memasuki perguruan tinggi negeri. Bimbel digelar sampai Februari mendatang," bebernya.
Pelaksana Tugas Kepala SMAN 62 Jakarta, Luhur Setiawati mengatakan, di sekolahnya total ada 642 peserta didik. Namun, yang mengikuti try out hanya pemegang KJP dari kelas 12 yang berjumlah 72 murid.
"Kegiatan hanya digelar satu hari dengan waktu sekitar 3,5 jam dengan total ada 160 soal," ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana teknis dari NAIJU, Taufik Tope Rendusara menilai, program ini berperan penting dalam membuka akses latihan terstruktur bagi penerima manfaat KJP.
Ia mengungkapkan, banyak pelajar penerima KJP yang sebenarnya punya potensi besar, tetapi tidak memiliki akses ke latihan soal dan evaluasi rutin seperti mereka yang mengikuti Bimbel berbayar.
"Melalui try out ini, mereka bisa mengetahui posisi awal, kelemahan, sekaligus strategi belajar yang perlu diperbaiki sebelum menghadapi seleksi perguruan tinggi," tandasnya.