Senin, 10 November 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 169
(Foto: Anita Karyati)
Pengamanan ketat dari instansi terkait masih dilakukan di SMAN 72 Jakarta di Jalan Prihatin, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara menyusul terjadinya ledakan pada Jumat(7/10) lalu. Para peserta didik yang dalam kondisi sehat hari ini mengikuti kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah dengan materi trauma healing.
"Anak saya masih suka menangis mengingat kejadian itu"
Salah satu orang tua murid, Djumiaty Hatong (50) membenarkan anaknya bernama Bunga (17) di Kelas XI tengah mengikuti PJJ. Melalui pendampingan para orang tua, diberikan materi tentang pemulihan dan persiapan mental peserta didik sebelum kembali ke sekolah.
"Tadi saya mengikuti online Zoom Meeting bersama anak saya, sebelumnya anak saya juga mengikuti upacara hari Pahlawan secara online juga," ujarnya, Senin (10/11).
Djumiaty menuturkan, anaknya mengalami trauma karena saat peristiwa terjadi baru selesai mengikuti acara keputrian di sebelah masjid. Bahkan, anaknya sempat mengalami gangguan pendengaran akibat ledakan tersebut.
"Setiap malam anak saya masih suka menangis mengingat kejadian itu, ingat teman-temannya yang terluka," terangnya.
Ia menambahkan, pembelajaran trauma healing secara online ini sangat membantu anaknya dan pelajar lainnya. Hal ini membuktikan perhatian pemerintah.
"Semoga peristiwa serupa tidak terjadi kembali dan anak-anak bisa mengikuti aktivitas belajar seperti biasanya.
Saya akan terus mendampingi anak saya hingga pulih traumanya, bisa kembali ke sekolah dengan tenang, aman dan nyaman," ungkapnya.
Sedangkan, Orang tua dari Aufa Ahmad Shodiq, Kelas X SMAN 72, Ugi Abdurahman (55) menyebut, anaknya masih dalam perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, sehingga belum bisa mengikuti PJJ untuk trauma healing.
"Anak saya masih di rumah sakit karena kondisinya cukup parah dan harus operasi. Alhamdulillah, sudah sadar, jadi kini masih dalam perawatan. Belum bisa mengikuti kegiatan dari sekolah," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas PPAPP Jakarta Utara, Ferlina Kirtiasih, menambahkan, pihaknya juga telah menyediakan armada mobil Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) juga di lingkungan sekolah untuk umum.
Ia menjelaskan, mobil ini disiagakan untuk memberikan dukungan pemulihan psikis kepada murid, guru, serta keluarga yang hadir. Bahkan, untuk warga sekitar yang terdampak dan yang memerlukan konseling secara gratis juga diperbolehkan.
"Layanan ini rencananya akan terus kita adakan sampai 14 November mendatang," tandasnya.