Kamis, 06 November 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 483
(Foto: Ilustrasi)
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk lebih proaktif dalam menangani isu obesitas. Menurutnya, Pemprov DKI perlu memperkuat infrastruktur kesehatan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
"berkaitan dengan gaya hidup,"
Ia menyoroti hasil studi United Nations Children’s Fund (UNICEF) tahun 2021 yang menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama obesitas di Indonesia adalah pola makan yang buruk, di mana masyarakat cenderung mengonsumsi makanan dan minuman tinggi lemak, gula, serta garam.
“Masalah obesitas ini juga berkaitan dengan gaya hidup masyarakat. Jika warga Jakarta masih kurang berolahraga dan terbiasa mengonsumsi makanan yang tidak sehat, maka angka obesitas akan terus meningkat,” ujar Elva, Kamis (6/11).
Untuk itu, Elva meminta Pemprov DKI terus memperbanyak sarana olahraga di ruang publik, termasuk taman-taman kota.
“Kita sudah punya taman-taman bagus seperti Tebet Eco Park dan Taman Menteng. Ke depan, taman-taman seperti ini bisa dilengkapi lebih banyak alat olahraga agar pengunjung termotivasi untuk beraktivitas fisik,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemerataan fasilitas olahraga di seluruh wilayah Jakarta.
“Lapangan dan gelanggang olahraga belum tersedia merata di setiap daerah. Pemprov perlu merencanakan pembangunan fasilitas tersebut agar masyarakat punya akses berolahraga yang memadai,” tambahnya.
Selain penyediaan sarana, Elva meminta, Pemprov DKI untuk mengintensifkan kampanye pola hidup sehat. Puskesmas juga bisa berperan aktif dengan memberikan layanan pencegahan obesitas melalui edukasi gizi dan kegiatan olahraga bersama masyarakat.
“Pemprov perlu gencar menyosialisasikan bahaya makanan dengan kandungan lemak, gula, dan garam tinggi,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menunjukkan sebanyak 579.812 orang dari 1.720.658 peserta Cek Kesehatan Gratis (CKG) mengalami obesitas sentral.
“Sekitar 33,7 persen dari warga yang diperiksa lingkar perutnya mengalami obesitas sentral,” kata Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DKI, Sri Puji Wahyuni.