Selasa, 21 Oktober 2025 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 341
(Foto: Istimewa)
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta mengadakan seminar literasi digital Jakarta SOLID (Sadar Olah Literasi Digital) di Ruang Aula PDS H.B Jassin Lantai 4, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/10).
“Seorang ibu harus memiliki kemampuan literasi digital yang mumpuni,"
Seminar yang mengusung tema 'Ibu Cerdas Digital: Benteng Keluarga dari Hoaks dan Penipuan Online' ini menghadirkan narasumber, Lies Hartono alias Cak Lontong dan Ketua Tim Perumus Kebijakan Kemitraan Komunikasi Lembaga dan Kehumasan, Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, Andi Muslim.
Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengatakan, kegiatan ini untuk melindungi sekaligus menambah kecakapan digital kaum ibu agar tidak mudah jadi korban hoaks atau penipuan online.
“Ibu merupakan sumber pertama dalam keluarga. Bila seorang ibu memiliki kecakapan digital maka satu keluarga akan terlindungi dari beragam kejahatan digital, mulai dari hoaks hingga penipuan online,” ujar Budi.
Hal senada diungkapkan Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta, Endang Nugrahani. Dia menegaskan bahwa sosok ibu memiliki peran penting di era digital.
“Saat ini dunia digital telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Melalui ponsel, informasi datang begitu cepat, tetapi tidak semuanya benar, baik, dan aman. Di sini lah peran seorang ibu menjadi sangat penting,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, ibu yang cerdas digital akan mampu melindungi keluarganya dari bahaya hoaks, ujaran kebencian, dan penipuan online yang semakin marak.
"Serta teladan saat menggunakan media sosial secara bijak dengan menyebarkan hal positif, membangun empati, serta menjaga keharmonisan di dunia maya dan nyata," ungkapnya.
Sementara Cak Lontong memaparkan, seorang ibu harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan efektif sehingga mengikuti perkembangan informasi di dalam keluarga, khususnya informasi dari si anak.
"Untuk itu, orang tua harus memiliki pola komunikasi berbasis value," tukasnya.
Seorang ibu, lanjut Cak Lontong, harus memiliki kemampuan literasi digital yang baik untuk melindungi keluarga dari hoaks dan penipuan online.
“Seorang ibu harus memiliki kemampuan literasi digital yang mumpuni, karena ibu adalah madrasah pertama dalam keluarga," paparnya.
Sedangkan narasumber Andi Muslim menambahkan, seorang ibu hendaknya memiiliki skill keamanan untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara online dan offline dilakukan secara aman.
“Tidak hanya untuk mengamankan melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia,” tegasnya.
Menurutnya, pada era digital ada beberapa modus kejahatan yang harus diwaspadai, seperti malware, phising, dan scam. Oleh sebab itu, seorang ibu perlu memiliki kecakapan pengamanan digital agar data pribadi tidak tersebar dan disebarkan oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Pastikan keamanan dari gawai dan media digital yang kamu punya termasuk media social dan aplikasi perpesanan dengan menggunakan password yang kuat dan pastikan mengaktifkan 2FA (Two-Factor Authentication),” tandasnya.