Rabu, 15 Oktober 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 386
(Foto: Anita Karyati)
Masyarakat pengguna jembatan penyeberangan orang (JPO) di wilayah Jakarta Utara semakin merasa aman dan nyaman. Terlebih, hampir semua JPO di Jakarta Utara sudah dilengkapi closed circuit television (CCTV).
"Kenyamanan dan keamanan bagi warganya,
"
Salah seorang mahasiswa, warga Kecamatan Tanjung Priok, Fajar Rayhan (21) mengatakan, setiap harinya selalu menggunakan angkutan umum, sehingga sering menggunakan JPO.
Menurutnya, salah satu JPO yang sering digunakan berada di Jalan Yos Sudarso tepatnya depan Mal Artha Gading atau JPO Sunter Kelapa Gading. Sebelumnya, dirinya pernah melihat beberapa anak tangga sudah rapuh dan ilang.
"Beberapa bulan lalu saya pernah melihat beberapa anak tangga ada yang rusak, khawatir takut terperosok. Namun, selang beberapa hari anak tangga itu kembali bagus, cepat diperbaiki," ujarnya, Rabu (15/10).
Fajar mengaku, adanya CCTV membuat masyarakat kini tidak perlu khawatir atau takut saat menggunakan JPO, khususnya di malam hari.
"Sejauh ini saya merasa aman-aman saja, apabila ada kerusakan pasti sudah ada petugas yang cepat melalukan perbaikan. Saya apresiasi sekali kepada jajaran Pemprov DKI yang selalu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warganya," tegasnya.
Hal serupa disampaikan, Dede Ansuriah (53) yang akan pulang ke rumahnya di Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo. Ia mengaku keberadaan JPO Beton Yos Sudarso atau Jembatan Halte Transjakarta Wali Kota Jakarta Utara sangat membantu masyarakat, terlebih dirinya yang sudah semakin tua.
"Keberadaan JPO itu sangat membantu sekali, apalagi kalau kita ingin menggunakan bus Transjakarta," ungkapnya.
Ia juga menilai JPO di wilayah Jakarta Utara sudah semakin bagus dan estetik, bahkan ada beberapa JPO yang telah difasilitasi dengan lift. Seperti JPO di wilayah Sunter Agung dan lainnya.
"JPO di sekitar Tanjung Priok sangat terpelihara dan dijaga, meskipun ada beberapa di wilayah lainnya yang rusak atau usang, tetapi langsung dilakukan perbaikan oleh petugas. Saya kira semua JPO sudah sangat memadai," bebernya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara, Hananto Krisnawardono menjelaskan, berdasarkan hasil pengawasan di lapangan, JPO yang rusak diakibatkan karena usia sehingga mengalami korosi pada beberapa bagian, seperti railing besi, plat lantai atau tangga dan gelagar jembatan.
"Perlu diketahui, besi di JPO mudah korosi karena faktor iklim, apalagi tipologi wilayah Jakarta Utara yang berdekatan dengan daerah laut," jelasnya.
Ia menambahkan, kerusakan JPO biasanya juga diakibatkan oleh kegiatan vandalisme masyarakat yang tidak bertanggung jawab dan pencurian pada beberapa komponen jembatan.
"Total JPO di Jakarta Utara ada sekitar 35 jembatan dan sudah beberapa ditambah dengan CCTV. Bahkan, setiap ada kerusakan kami selalu koordinasi dengan Dinas untuk secepatnya melakukan perbaikan karena semua JPO di bawah naungan Dinas Bina Marga," ucapnya.
Hananto mengimbau kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab bersama untuk menjaga keberadaan JPO. Mulai dari segi kebersihan dan keamanan jembatan agar semua JPO dapat berfungsi selayaknya sebagai sarana penyeberangan yang aman dan nyaman.
"Mari kita jaga infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah. Saya juga imbau bagi pecinta kucing untuk tidak meletakan makanan di anak tangga jembatan karena dapat mengganggu warga yang melintas," tandasnya.