Jumat, 10 Oktober 2025 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Andry 430
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Koordinatoriat Wartawan Balaikota dan DPRD DKI Jakarta atau yang biasa disebut Balkoters menggelar kegiatan talkshow Balkoters Talks mengangkat tema Akselarasi Langkah Strategis Jakpro Wujudkan Jakarta sebagai Kota Global di Persroom Wartawan Balaikota DKI Jakarta.
"
Karena itu kami menginisiasi Jakgreen,"
Kegiatan ini diikuti puluhan jurnalis yang sehari-hari bertugas di Balaikota dan DPRD DKI Jakarta.
Ketua Balkoters, Sammy Edward Watimena menjelaskan, kegiatan ini mengahadirkan tiga nara sumber yakni, Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo, Direktur Utama PT Jakpro, Iwan Takwin dan Anggota DPRD DKI Jakarta, Pantas Nainggolan.
Kegiatan ini mengupas strategi dan realisasi aksi perusahan Jakpro dalam mendukung kesiapan Jakarta menuju kota global.
"Sebagai BUMD dengan nilai aset terbesar yang bergerak di bidang properti, tentunya kami ingin mengulik lebih dalam apa strategi Jakpro mendukung Jakarta menuju kota global," kata Sammy, Jumat (10/10).
Sammy menjelaskan, sebagai BUMD yang bergerak di bidang properti, Jakpro selama ini telah menuntaskan beragam penugasan khusus seperti pembangunan Jakarta Internasional Velodrome (JIV), Jakarta International Stadium (JIS) dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Selain membahas strategi ke depan, kegiatan juga mengupas upaya optimalisasi aset yang telah dibangun oleh Jakpro.
Kemudian, progres pengerjaan perpanjangan lintasan LRT dari Rawamangun ke Manggarai, juga menjadi sorotan pembahasan. Selain itu, wacana mengenai pembangunan lintasan LRT rute kawasan PIK yang sempat disebut Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung sempat menjadi pertanyaan sejumlah peserta dalam diskusi.
"Kami berharap pemaparan dari diskusi ini sangat membantu kami semakin memahami tentang arah pembangunan infrastruktur Jakarta, khususnya yang dilaksanakan oleh Jakpro," tegasnya.
Direktur Utama PT Jakpro, Iwan Takwin menjelaskan, sebagai BUMD pihaknya memiliki dua fungsi, yakni mendukung pelayanan publik dan sebagai usaha juga dituntut memenuhi aspek koorporasi mendukung program strategis Jakarta. Karena itu, selain menuntaskan pembangunan fisik, Jakpro juga sangat konsern terhadap sustainablelity.
"Karena itu kami menginisiasi Jakgreen. Tidak hanya proyek jadi green tapi juga banyak aspek, terutama campaignnya, sehingga apa yang dilakukan Jakpro berdampak terhadap Jakarta," ujarnya.
Dilanjutkan Iwan, Jakgreen ini tidak hanya melekat pada BUMD yang dipimpinnya, namun juga akan didorong menjadi kolaborasi bersama seluruh BUMD untuk mendorong Jakarta sebagai kota hijau berstandar global. Kolaborasi ini diharapkannya juga berdampak menjadi Jakarta lebih nyaman bagi seluruh warganya.
Tidak hanya mengenai Jakgreen, Iwan juga mengaku bagaimana selama ini pengelolaan aset seperti JIS, JIV dan TIM telah menerapkan upaya kolaborasi melibatkan komunitas. Menurutnya, upaya kolaborasi membangun ekosistem inilah yang terus dikembangkan sehingga setiap venue yang dimiliki bisa mengakomodir aktifitas masyarakat untuk multi event.
Diakui Iwan, upaya kolaborasi ini berupaya melibatkan warga agar turut meramaikan dan menjaga faslitas yang dimiliki. Lalu, kolabirais yang terbangun juga sebagai upaya mengajak publik di Jakarta atau luar jakarta berkumpul di satu titik melakukan kegiatan yang mendukung Jakarta sebagai kotaglobal.
"Ini lah bagaimana Jakpro harus bisa mengelaborasi infrastruktur menjadi multi
event. Ke depan, kita akan siapkan berbagai event bertaraf international agar Jakarta bisa menjadi destinasi," tambahnya.Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur, Pramono Anung tidak membangun proyek bersifat mercusuar. Ia lebih memilih penuntasan persoalan mendasar dari Gubernur periode sebelumnya dan menyempurnakan kerja-kerja yang belum rampung.
Salah satu yang menjadi perhatian ialah meningkatkan aspek tranportasi publik dengan memperluas layanan hingga daerah penyangga seperti Bogor, Tanggerang dan Bekasi. Kemudian, meningkatkan subsidi angkutan umum gratis menjadi 15 golongan penerima manfaat.
"Transportasi menjadi syarat utama membangun Jakarta. Diharapkan orang beralih menggunakan transportasi publik sehingga menurunkan kemacetan dan angka polusi," ucapnya.
Namun demikian, diakuinya, pengurangan Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemerintah Pusat hingga Rp 15 triliun, harus membuat Pemprov DKI Jakarta, harus melakukan penyesuaian. Tapi dipastikannya, kebijakan yang dipilih tidak untuk efisiensi namun lebih ke upaya kreatif menggali sumber-sumber potensial mendukung pembiayaan.
Ia mencontohkan, dari situasi ini, Jakpro bersama LRT dan MRT akan berinvestasi melakukan pembangunan pedestarian deck, di Dukuh Atas. Kemudian, Ia juga mengakui telah melakukan pembahasan bersama Jakpro untuk menjajaki bisnis hunian vertikal dan mengoptimalkan lahan aset kosong yang bisa dikerjasamakan.
"Pak Gubernur minta Jakpro bertransformasi menjadi holding pembangunan infrastruktur di Jakarta. Karena itu kita di Pemprov mendukung serta mengawal prosesnya agar BUMD semakin sehat dan profesional," tandasnya.