Penyerapan Anggaran akan Dimaksimalkan di APBD Perubahan

Kamis, 27 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhy Tristanto 6018

Penyerapan Rendah Karena Harga Satuan di Mark Up

(Foto: Reza Hapiz)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan, penyerapan anggaran yang saat ini masih rendah, akan dimaksimalkan pada APBD Perubahan mendatang.

DKI baru benar-benar menggunakan prosedur penganggaran yang betul sesuai aturan, seumur-umur DKI baru akan terjadi di APBD tahun 2016.

Diakui Basuki. rendahnya penyerapan anggaran tahun ini karena banyak kegiatan yang dimatikan lantaran harga satuan yang masih digelembungkan atau markup. N

"Kenapa DKI terlambat? bukan alasan karena pengesahan (APBD) bulan Mei. Pertama memang banyak barang-barang harga satuannya yang di markup di DKI. Kita sengaja loloskan waktu masuk e-budgeting," kata Basuki, saat pengarahan Gubernur atas instruksi Presiden RI terhadap Penyerapan Anggaran, di Ruang Pola, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/8).

Salah satu kegiatan yang disoroti Basuki yakni, pembangunan gelanggang olah raga (GOR) seluas  3.500 meter yang dianggarkan sebesar Rp 48 miliar. Menurut gubernur, anggaran sebesar itu tidak masuk akal. Dia membandingkan dengan pembangunan GOR dengan fasilitas mewah di Amerika Serikat hanya menghabiskan anggaran Rp 46 miliar.

Selain pembangunan GOR, kegiatan lain yang juga dihentikan adalah rehab gedung sekolah. "Ini contoh mark up. Rehab sekolah sampai Rp 20 miliar. Makanya Itu yang kita potong. Kita sengaja loloskan, baru kita perbaiki di 2015 perubahan," katanya.

Pada 2016 mendatang, Pemprov DKI Jakarta baru akan menggunakan prosedur penganggaran yang benar. Karena semua prosesnya akan menggunakan sistem elektronik, mulai dari musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), hingga penyusunan atau e-budgeting.

"DKI baru benar-benar menggunakan prosedur penganggaran yang betul sesuai aturan, seumur-umur DKI baru akan terjadi di APBD tahun 2016. Ini perlu saya tekankan," ucapnya.

Terkait dengan adanya isu banyak pejabat yang takut untuk menggunakan APBD, Basuki menilai seharusnya tidak perlu. "Menurut saya itu ketakutan yang tidak perlu sebetulnya," tandas Basuki. 

BERITA TERKAIT
 Djarot Dorong SKPD Meningkatkan Penyerapan Anggaran

Djarot Keluhkan Minimnya Penyerapan Anggaran

Kamis, 27 Agustus 2015 4465

Wagub Akan Genjot Penyerapan Anggaran DKI

Djarot Yakin Penyerapan Anggaran akan Meningkat

Rabu, 26 Agustus 2015 3511

Pemprov DKI Jakarta Maksimalkan Anggaran Langsung

Penyerapan Anggaran DKI Harus Digenjot

Selasa, 25 Agustus 2015 3724

BERITA POPULER
Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1627

Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 597

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 893

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 605

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 902

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks