Senin, 06 Oktober 2025 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 615
(Foto: Andri Widiyanto)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen membangun sistem pelayanan kesehatan yang semakin adaptif, cerdas, dan inklusif.
"Mari kita jadikan posyandu sebagai ruang yang ramah anak,"
Disebutkan Rano, salah satu langkah nyata yang telah dilakukan Pemprov DKI adalah menghadirkan smart posyandu, yakni inovasi berbasis teknologi yang mempercepat pelayanan, meningkatkan akurasi data, serta memperkuat perangkat dalam edukasi dan pendampingan masyarakat.
"Posyandu di Jakarta saat ini sudah memiliki infrastruktur yang dipersiapkan meningkatkan derajat kesehatan keluarga, khususnya ibu dan anak," ucap Rano saat menjadi keynote speaker dan membuka kegiatan Expert Meeting Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Ramah Kesehatan Jiwa di Indonesia, Senin (6/10).
Kegiatan yang diselenggarakan Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa (Keswa) ini diadakan di Restoran Beautika Panglima Polim, Jakarta Selatan dengan menghadirkan narasumber dari akademisi, praktisi, birokrasi yang diwakili Dinas Kesehatan DKI Jakarta, anggota DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.
Rano menambahkan, kesehatan tidak hanya soal fisik, tapi juga kesehatan jiwa. Karena itu, ucap Rano, ibu yang sehat tidak akan berarti tanpa jiwa yang kuat dan bahagia.
"Jakarta terus berupaya memperluas pelayanan kesehatan mental," ucap Rano.
Mengenai layanan kesehatan jiwa, Rano mengungkapkan, DKI telah menyediakan psikolog di puskesmas, konsultasi daring, hingga penguatan peran posyandu, dan kader kesehatan di tingkat masyarakat.
Ke depan, Rano mengaku perhatian juga mengenai kesehatan jiwa ibu, terutama selama masa kehamilan dan setelah melahirkan. Dikatakannya, seorang ibu yang bahagia akan melahirkan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas.
"Karena itu, posyandu perlu menjadi ruang aman bagi ibu dan keluarga muda untuk mendapatkan pendampingan, edukasi, dan dukungan emosional," tukasnya.
Menurut Rano, sejak tahun lalu, pelayanan kesehatan jiwa di DKI Jakarta telah mulai diintegrasikan di posyandu bagi berbagai kelompok usia. Mulai dari usia anak, remaja, hingga Lansia.
Selama ini para kader, menurut Rano, tidak hanya melayani gizi dan imunisasi, tetapi juga memberikan edukasi, serta dukungan awal bagi warga yang membutuhkan bantuan psikologis.
Inovasi ini ditegaskannya, menunjukkan keseriusan Jakarta bukan hanya berupaya menurunkan angka stunting, tetapi juga membangun generasi yang sehat secara fisik, mental dan sosial.
"Sebab kesehatan jiwa adalah fondasi dari kehidupan, produktifitas dan kebahagiaan. Mari kita jadikan posyandu sebagai ruang yang ramah anak, ramah ibu, dan ramah kesehatan jiwa," tegasnya.
Inisiator Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa, Mario Ekowati menjelaskan, Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa terbentuk karena keprihatinan melihat kondisi kesehatan jiwa masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, pada 2023 pihak pernah mengadakan expert meeting serupa untuk mendapatkan konsensus pakar tentang pentingnya kesehatan jiwa di dalam Posyandu.
"Untuk pertemuan kali ini tujuannya menemukan model implementasi Posyandu yang ramah kesehatan jiwa," tandasnya.