Kamis, 21 Agustus 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 390
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk menjadikan budaya Betawi sebagai budaya utama di ibu kota, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024.
"M
enjadi budaya utama yang ada di Jakarta,"
Hal ini disampaikannya di acara kebudayaan 'Lestari Warisan Betawiku' di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/8).
"Bagi saya tantangan yang paling utama adalah bagaimana budaya Betawi itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2024 betul-betul bisa tumbuh berkembang dan menjadi budaya utama yang ada di Jakarta," ujar Pramono.
Meskipun dirinya berasal dari Jawa, Pramono menegaskan bahwa pemerintahannya akan memprioritaskan budaya Betawi di Jakarta. Ia mencontohkan saat pelantikan pejabat eselon II di mana diwajibkan untuk mengenakan sarung, yang merupakan bagian dari pakaian adat Betawi.
"Untuk membuat Jakarta betul-betul wajah Betawinya itu tidak setengah hati," lanjutnya.
Untuk memperkuat budaya Betawi dan menjaga kelestariannya, Pramono menyebut akan segera mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai Lembaga Adat Betawi. Ia menjelaskan bahwa suku Betawi merupakan satu-satunya suku yang tidak memiliki lembaga adat atau majelis.
"Untuk itu harus ada lembaga adat yang mengatur itu," kata dia.
Selain itu, guna memberikan penghargaan kepada tokoh Betawi, Pramono menyampaikan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menyelenggarakan Benyamin Sueb Award.
Lebih lanjut, dalam acara ini, Pramono juga menyinggung soal batik yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia sejak 2009.
Sedangkan untuk kebaya, saat ini ada empat negara yang sudah mendaftarkan kebaya untuk menjadi benda pusaka dunia yang diakui oleh UNESCO, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Ia pun mengusulkan kebaya encim yang merupakan kebaya khas Betawi untuk didaftarkan ke UNESCO. Karena itu, Pramono berharap agar keputusan mengenai usulan kebaya encim tersebut dapat segera ditetapkan.
"Saya mengusulkan kebaya encim yang ada di Betawi Jakarta. Karena di Singapura tidak mungkin ada, apalagi Malaysia, tapi yang dominannya diusulkan adalah kebaya encim," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Kebaya Jakarta, Happy Djarot menyampaikan, acara budaya 'Lestari Warisan Betawiku' tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga merupakan gerakan nyata untuk menjaga kelestarian budaya Indonesia.
Acara ini diselenggarakan Komunitas Kebaya Jakarta di bawah naungan Yayasan Jakarta Raya Bahagia dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, HUT ke-498 Kota Jakarta dan Hari Kebaya Nasional ke-2.
Melalui acara ini, Komunitas Kebaya Jakarta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut melestarikan warisan budaya, khususnya kebudayaan Betawi yang menjadi identitas Jakarta.
"Kami ingin menunjukkan pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab para pelaku seni, tetapi juga seluruh masyarakat. Kami berharap acara ini menjadi momentum untuk terus merawat dan memperkenalkan kebudayaan Betawi kepada generasi mendatang,” jelas Happy.
Dengan dukungan pemerintah daerah, komunitas seni, serta partisipasi masyarakat, 'Lestari Warisan Betawiku' diharapkan menjadi agenda tahunan yang tidak hanya meriah sebagai perayaan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi keberlangsungan budaya Indonesia.
Acara ini menampilkan kekayaan budaya Betawi mulai dari seni tari, lenong, musik tradisional, kuliner khas Betawi, hingga peragaan busana kebaya sebagai simbol kebanggaan perempuan Indonesia. Selain menampilkan beragam kesenian dan tradisi Betawi, acara ini juga memberikan apresiasi kepada para budayawan dan sanggar budaya.
"Dukungan ini diharapkan dapat membantu mereka untuk terus berkarya, menginspirasi, dan menjadi benteng pelestarian tradisi budaya bangsa di tengah arus modernisasi,” terangnya.
Komunitas Kebaya Jakarta merupakan wadah bagi para pecinta kebaya dan pelestari budaya di Jakarta yang berkomitmen menjaga keberlanjutan kebaya dan kebudayaan Indonesia melalui kegiatan sosial, budaya, dan edukasi.
Sementara itu, Yayasan Jakarta Raya Bahagia merupakan yayasan yang menaungi berbagai kegiatan sosial, budaya, dan pemberdayaan masyarakat di Jakarta, dengan fokus pada pelestarian warisan budaya serta penguatan identitas lokal di tengah perkembangan zaman.