Kamis, 21 Agustus 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 328
(Foto: Andri Widiyanto)
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike meminta, Pemprov DKI menyiapkan seluruh aspek terkait rencana membuka kawasan wisata Taman Margasatwa Ragunan (TMR) hingga malam hari.
"Kesejahteraan satwa harus menjadi prioritas,"
Ia mendukung gagasan tersebut karena dapat menjadi alternatif hiburan bagi warga yang memiliki keterbatasan waktu.
"Pasti nanti ada kajian dan pertimbangan. Kalau memungkinkan dibuka sampai malam, kan harus disiapkan segala sesuatunya. Kadang orang mau menikmati hiburan waktunya terbatas. Jadi selama masih dalam kajian dan infrastrukturnya siap, saya mendukung," ujar Yuke, Kamis (20/8).
Meski begitu, Yuke juga mengingatkan agar rencana operasional malam tetap mengutamakan konservasi hewan dan tumbuhan langka di TMR.
"Kalau dibuka malam, keamanan, kenyamanan, serta keberlangsungan satwa dan tumbuhan yang ada di situ harus benar-benar dijaga," tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI, Dwi Rio Sambodo menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung yang mengkaji operasional malam hari di TMR. Menurutnya, ide ini sejalan dengan visi menjadikan Ragunan ikon taman hiburan rakyat Jakarta yang berkelas internasional.
"Namun, dukungan ini harus disertai analisis komprehensif yang mempertimbangkan kesiapan infrastruktur, dampak terhadap satwa, dan pengalaman pengunjung. Seperti disebutkan pengelola, perlu ada master plan revitalisasi yang jelas sebelum implementasi," jelas Rio.
Rio menekankan, kesejahteraan satwa harus menjadi prioritas. Tidak semua satwa cocok dipamerkan pada malam hari, sehingga perlu ada mekanisme seperti sistem pergantian sif
antara satwa siang dan malam."Satwa nokturnal seperti Harimau Sumatera atau burung hantu lebih sesuai ditampilkan, sementara satwa diurnal harus tetap mendapat waktu istirahat," katanya.
Ia juga menilai, operasional malam membutuhkan dukungan infrastruktur, seperti penerangan ramah satwa, transportasi internal berupa shuttle bus, fasilitas keamanan, kebersihan 24 jam, serta pembangunan parkir bertingkat.
Menurut Rio, kebijakan ini berpotensi meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
"Dengan jam operasi yang lebih panjang, Ragunan bisa menjadi destinasi wisata malam yang menarik bagi warga Jakarta dan sekitarnya, sekaligus mengurangi beban macet ke Puncak," katanya.
Lebih jauh, ia menambahkan, peningkatan pendapatan dapat dialokasikan kembali untuk perawatan satwa dan pengembangan fasilitas. Komisi B, lanjutnya, akan memastikan adanya mekanisme pengawasan yang ketat, baik dari sisi pengelolaan anggaran maupun dampak ekonomi.
"Kami juga akan mendorong kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan pemerintah, pengelola Ragunan, ahli satwa, dan masyarakat untuk memastikan keberhasilan kebijakan ini," tandas Rio.