Rabu, 14 Mei 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 151
(Foto: Istimewa)
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta bersama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melalui Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara (Pujasintara) menggelar kegiatan bertajuk ‘Penggalian Potensi Naskah Kuno Nusantara sebagai Ingatan Kolektif Nasional (IKON) di DKI Jakarta’ di Aula PDS HB Jassin, Jakarta Pusat, Rabu (14/5).
"agar jati diri kota Jakarta tetap kuat,"
Forum ini dihadiri Dewan Pakar IKON dan Staf Khusus Menteri Kebudayaan, Ismunandar; Sekretaris Komite IKON, Aditia Gunawan; Akademisi dan Filolog UI, Mamlahaton Buduroh; dan Filolog dan Akademisi UI, Rias Antho Rahmi Suhardjo.
Salah satu naskah utama yang menjadi fokus kegiatan ini adalah Naskah Pecenongan: Hikayat Sultan Taburat, sebuah manuskrip beraksara Arab Melayu yang berasal dari wilayah historis Jakarta.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta telah berkolaborasi dengan para filolog terkemuka seperti Rias Antho Rahmi Suhardjo, Munawar Holil, dan Aditia Gunawan dalam menerbitkan hasil alih aksara dan alih bahasa dalam buku berjudul ‘Kecamuk Perang di Negeri Takzir’.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono mengatakan, pelestarian naskah kuno merupakan amanah undang-undang dan bagian penting dari rekam jejak peradaban bangsa, serta sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan menuju Jakarta Kota Global.
"Rekam jejak sejarah serta warisan hasil budaya yang ada menjadi sangat penting untuk dilestarikan agar jati diri kota Jakarta tetap kuat, meskipun telah menjadi kota global," ungkapnya.
Nasruddin menyampaikan, kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis menjelang perayaan 500 tahun Kota Jakarta pada tahun 2027, dan telah menjadi program prioritas dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) tahun 2023-2026, yang menekankan penguatan daya saing kota melalui inovasi dan kolaborasi berbasis budaya.
Ia menjelaskan, pelestarian dan pendaftaran naskah kuno merupakan langkah konkret untuk mendukung penyelamatan khazanah budaya bangsa sesuai dengan amanat UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2017.
“Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta mengusulkan agar Naskah Pecenongan ditetapkan sebagai Identitas Kolektif Nasional atau IKON Tahun 2025, serta secara bertahap diajukan sebagai bagian dari UNESCO Memory of the World,” katanya.
Ia mengajak seluruh unsur masyarakat, komunitas pegiat naskah, akademisi, mahasiswa, dan pemerintah untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan warisan literasi ini.
“Mari kita bangun Jakarta bukan hanya sebagai kota megapolitan, tetapi juga sebagai kota yang menghargai, menyimpan, dan mewariskan pengetahuan leluhur,” tandasnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Nasruddin Djoko Surjono bersama dengan Plt Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas RI, Ofy Sofiana. Forum ini dimoderatori oleh Ketua Yayasan Warisan Naskah Nusantara, Fathurrochman Karyadi.