Selasa, 10 September 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 915
(Foto: Istimewa)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Hingga September 2024, tercatat Provinsi DKI Jakarta telah merealisasikan belanja Produk Dalam Negeri sebesar Rp16,05 triliun.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, berdasarkan data dari laman Bigbox LKPP, Premprov DKI Jakarta telah merealisasikan belanja Produk Dalam Negeri sebesar Rp16,05 triliun hingga per tanggal 6 September 2024.
“Realisasi sebesar Rp16,05 trilliun setara dengan 62,61persen dari komitmen belanja Produk Dalam Negeri pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) tahun 2024 sebesar Rp30,68 triliun,” ujar Elisabeth Ratu Rante Allo, dalam keterangan tertulis, Selasa (10/9)
Ia mengungkapkan, pihaknya secara rutin menggelar acara Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dalam rangka mempertemukan para pelaku usaha industri yang telah memiliki sertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dengan para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), khususnya di lingkungan Pemprov DKI.
“Penguatan ekonomi yang berbasis industri merupakan salah satu indikator majunya suatu kota global. Industri dalam negeri membutuhkan kepastian demand untuk bisa berkembang dan melakukan riset agar dapat menghasilkan produk inovatif pengganti produk impor. Business Matching P3DN ini digelar untuk membuka peluang bagi produk yang telah dihasilkan oleh industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri," jelasnya.
Ia juga memaparkan, hasil kajian BPS menunjukkan beberapa dampak ekonomi di Jakarta dari aksi afirmasi belanja Produk Dalam Negeri, antara lain sebagai berikut:
a. Terjadi kontraksi atas impor luar negeri Jakarta pada semester I/2024 (impor barang konsumsi = -7,30 persen; impor barang modal = -14,34 persen; dan impor bahan baku dan penolong = -6,02 persen).
b. Realisasi investasi PMA dan PMDN pada Triwulan II/2024 menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 28,95 persen dan 57,8 persen.
Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto dalam pembukaan acara Business Matching ke 16 memaparkan, perekonomian di Jakarta Barat saat ini sedang menggeliat ditandai dengan beberapa aktivitas pembangunan yang meningkat.
“Ditambah lagi Pemkot Jakarta Barat juga sedang melaksanakan penagihan aset yang hingga saat ini sudah mencapai lebih dari Rp4 triliun,” paparnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan Bigbox LKPP, Pemkot Jakarta Barat telah mencapai pembelanjaan produk dalam negeri sekitar 51,12 persen.
"Kami akan terus melaksanakan dan menguatkan P3DN sehingga semua proses pengadaan barang dan jasa di Jakarta Barat akan menggunakan produk dalam negeri," tandasnya.