Takjil di Pasar Rawamangun Bebas Zat Berbahaya

Rabu, 03 April 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 10987

23 Sampel Takjil di Rawamangun Diperiksa Tim Gabungan

(Foto: Nurito)

Sebanyak 23  sampel takjil diperiksa tim gabungan di Pasar Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (3/4). Dari hasil pemeriksaan laboratorium milik BPOM di DKI Jakarta, petugas tidak menemukan adanya zat kimia berbahaya.

Setelah diperiksa di laboratorium BPOM

Pantauan di lapangan, walau diguyur hujan deras, petugas gabungan tetap melakukan pengawasan pasar takjil yang ada di halaman parkir Pasar Rawamangun.

Satu per satu takjil diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium keliling milik BPOM DKI.

Kepala BPOM di DKI, Sofiyani Chandrawati Anwar mengatakan, pemeriksaan dilakukan secara acak terhadap semua jenis produk takjil yang dijajakan di pasar ini, seperti lontong, kolak, pacar cina, tahu goreng isi,  cumi balado. Kemudian  aneka gorengan, kerupuk, mie kuning dan sebagainya.

"Dari 23 sampel takjil yang kita periksa, tidak ditemukan zat kimia berbahaya. Kami ucapkan terima kasih pada pedagang yang telah mematuhi aturan," ujar Sofi.

Menurutnya, para pelaku usaha harus terus berkomitmen menjual dagangannya yang aman konsumsi untuk masyarakat. Kemudian masyarakat juga harus bisa mengetahui ciri -ciri produk yang mengandung zat kimia berbahaya.

Misalnya mie warna kuning mengkilat dan lalat tidak hinggap maka itu perlu dicurigai ada formalinnya. Kemudian kue berwarna merah atau pink akan kelihatan bintik-bintik maka patut diduga bisa menggunakan pewarna tekstil.

"Jadi masyarakat harus cerdas dan pedagang juga komitmen menjual produk pangan yang aman," imbaunya.

Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Timur, Eka Darmawan menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi pada BPOM di DKI dan unit lainnya yang telah melakukan pengawasan produk pangan khususnya takjil di wilayah Rawamangun ini. Karena  dapat memberikan rasa aman  bagi masyarakat yang mengkonsumsinya

"Ini untuk menjaga agar pangan yang kita konsumsi aman dari bahan kimia berbahaya," tandas Eka.

W

BERITA TERKAIT
Pj Gubernur Heru Tinjau Hasil Panen Raya Sebanyak 822 Ton di Jakarta Timur

Pj Gubernur Heru Tinjau Hasil Panen Raya Sebanyak 822 Ton di Jaktim

Selasa, 02 April 2024 8147

BBPOM Jakarta Gelar Intensifikasi Pengawasan Pangan Olahan di Ramadan Hingga Idul Fitri

Intensifikasi Pengawasan Pangan Terus Dilakukan BBPOM di Jakarta

Senin, 01 April 2024 8057

50 Peserta Ikuti Pengenalan Destinasi Wisata Religi di Jakbar

50 Peserta Ikut Destinasi Wisata Religi di Jakbar

Sabtu, 30 Maret 2024 9707

Ini Pesan Anwar pada Warga Sebelum Mudik

Ini Pesan Anwar untuk Warga yang Mudik Lebaran

Sabtu, 30 Maret 2024 8697

Ini Langkah Pemkot Jaktim Atasi Genangan

Ini Langkah Pemkot Jaktim Atasi Genangan

Kamis, 28 Maret 2024 9095

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1199

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1078

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1578

Salah satu pelamar kerja yang datang ke Job Fair Disabilitas 2025 di TIM Jakpus

Job Fair Disabilitas 2025 Diakses Warga Luar Jakarta

Senin, 03 November 2025 579

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 847

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks