Takjil di Pasar Rawamangun Bebas Zat Berbahaya

Rabu, 03 April 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 10961

23 Sampel Takjil di Rawamangun Diperiksa Tim Gabungan

(Foto: Nurito)

Sebanyak 23  sampel takjil diperiksa tim gabungan di Pasar Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (3/4). Dari hasil pemeriksaan laboratorium milik BPOM di DKI Jakarta, petugas tidak menemukan adanya zat kimia berbahaya.

Setelah diperiksa di laboratorium BPOM

Pantauan di lapangan, walau diguyur hujan deras, petugas gabungan tetap melakukan pengawasan pasar takjil yang ada di halaman parkir Pasar Rawamangun.

Satu per satu takjil diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium keliling milik BPOM DKI.

Kepala BPOM di DKI, Sofiyani Chandrawati Anwar mengatakan, pemeriksaan dilakukan secara acak terhadap semua jenis produk takjil yang dijajakan di pasar ini, seperti lontong, kolak, pacar cina, tahu goreng isi,  cumi balado. Kemudian  aneka gorengan, kerupuk, mie kuning dan sebagainya.

"Dari 23 sampel takjil yang kita periksa, tidak ditemukan zat kimia berbahaya. Kami ucapkan terima kasih pada pedagang yang telah mematuhi aturan," ujar Sofi.

Menurutnya, para pelaku usaha harus terus berkomitmen menjual dagangannya yang aman konsumsi untuk masyarakat. Kemudian masyarakat juga harus bisa mengetahui ciri -ciri produk yang mengandung zat kimia berbahaya.

Misalnya mie warna kuning mengkilat dan lalat tidak hinggap maka itu perlu dicurigai ada formalinnya. Kemudian kue berwarna merah atau pink akan kelihatan bintik-bintik maka patut diduga bisa menggunakan pewarna tekstil.

"Jadi masyarakat harus cerdas dan pedagang juga komitmen menjual produk pangan yang aman," imbaunya.

Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Timur, Eka Darmawan menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi pada BPOM di DKI dan unit lainnya yang telah melakukan pengawasan produk pangan khususnya takjil di wilayah Rawamangun ini. Karena  dapat memberikan rasa aman  bagi masyarakat yang mengkonsumsinya

"Ini untuk menjaga agar pangan yang kita konsumsi aman dari bahan kimia berbahaya," tandas Eka.

W

BERITA TERKAIT
Pj Gubernur Heru Tinjau Hasil Panen Raya Sebanyak 822 Ton di Jakarta Timur

Pj Gubernur Heru Tinjau Hasil Panen Raya Sebanyak 822 Ton di Jaktim

Selasa, 02 April 2024 8109

BBPOM Jakarta Gelar Intensifikasi Pengawasan Pangan Olahan di Ramadan Hingga Idul Fitri

Intensifikasi Pengawasan Pangan Terus Dilakukan BBPOM di Jakarta

Senin, 01 April 2024 8029

50 Peserta Ikuti Pengenalan Destinasi Wisata Religi di Jakbar

50 Peserta Ikut Destinasi Wisata Religi di Jakbar

Sabtu, 30 Maret 2024 9665

Ini Pesan Anwar pada Warga Sebelum Mudik

Ini Pesan Anwar untuk Warga yang Mudik Lebaran

Sabtu, 30 Maret 2024 8670

Ini Langkah Pemkot Jaktim Atasi Genangan

Ini Langkah Pemkot Jaktim Atasi Genangan

Kamis, 28 Maret 2024 9042

BERITA POPULER
Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 2923

Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 2590

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2216

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah

Pramono Minta Pekerjaan Galian Terkoordinasi

Kamis, 11 September 2025 2803

Acara Launching MPP Digital dan Diseminasi Penyampaian LKPM

UP PM-PTSP Duren Sawit Luncurkan MPP Digital

Kamis, 11 September 2025 2689

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks