Jumat, 14 Juli 2023 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 3846
(Foto: doc)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, berupaya menstabilkan harga ayam potong di pasaran yang saat ini mencapai Rp 90 ribu per ekor.
Kepala Dinas KPKP DKI, Suharini Eliawati mengatakan, dalam mengantisipasi melonjaknya harga ayam di pasaran pihaknya menerapkan strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi,
dan komunikasi efektif kepada masyarakat.Untuk keterjangkauan, ungkap Elly, pihaknya melakukan operasi pasar selama lima hari berturut-turut, sejak Senin (10/7) lalu hingga Jumat (14/7) ini.
"Kegiatan ini pastinya akan mempengaruhi harga ayam di pasaran, karena kami menjual dengan harga terjangkau untuk masyarakat," tuturnya, Jumat (14/7)..
Sedangkan untuk ketersedian dan distribusi, sambung Elly, pihaknya bersinergi dengan Perumda Dharma Jaya. Jumlah kebutuhan dan kebutuhan ayam per harinya selalu dihitung. Setelah diketahui jumlahnya, Perumda Dharma Jaya akan menyiapkan kerjasama dengan pihak luar untuk pasokan distribusi.
"Saya yakinkan, stok ketersediaan ayam potong saat ini masih dalam kondisi aman. Karena Dharma Jaya juga masih terus kerjasama dengan daerah sekitar untuk ketersediaan ayam," ungkap Elly
Pasokan yang disiapkan Dharma Jaya, jelas Elly, bukan cuma ayam potong segar, tapi ada juga dalam bentuk frozen yang disimpan dalam lemari pendingin.
Perlu diketahui, enam rumah potong hewan yang ada di Jakarta setiap hari mampu memproduksi 750 sampai 900 ekor ayam potong untuk kebutuhan masyarakat, hotel, restoran dan catering.
Ditambahkan Elly, pihaknya juga aktif menjalin komunikasi dengan masyarakat terkait kenaikan harga ayam ini. Menurutnya, masyarakat harus mengetahui harga ayam fillet atau bondless harganya memang jauh lebih mahal dibanding ayam potong utuh, karena yang dijual hanya dagingnya.
"Masyarakat harus membedakan antara ayam fillet dengan ayam potong utuh," tandasnya.