APTB Diharapkan Pakai Sistem Rupiah per Kilometer

Selasa, 05 Mei 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 4110

Djarot Harap APTB Mau dibayar Rupiah Per Kilometer

(Foto: doc)

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat menyayangkan belum adanya kesepakatan antara Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI dengan pengelola Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) terkait sistem pembayaran rupiah per kilometer. Djarot pun meminta keduanya untuk duduk bersama kembali agar ditemukan titik temu.

Harusnya masuk, yang fair kan dibayar rupiah per kilometer berapa? Kan kami betul-betul ingin terintegrasi sama APTB

Mantan Walikota Blitar ini berharap agar pihak APTB mau masuk dalam pengelolaan PT Transjakarta. Artinya, dalam operasionalnya akan dibayar rupiah per kilometer, sama seperti operator Transjakarta lainnya. Sehingga angkutan umum di ibu kota saling terintegrasi.

"Harusnya masuk, yang fair kan dibayar rupiah per kilometer berapa? Kan kami betul-betul ingin terintegrasi sama APTB. Duduk bersama lah," ujar Djarot, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (5/5).

Dia menyebutkan, APTB masih dibutuhkan oleh warga ibu kota sebagai feeder. Sehingga bisa menarik pengendara untuk beralih ke angkutan umum. "APTB itu masih diperlukan, sebagai feeder. Toh orientasi kami memberikan yang terbaik untuk penumpang sektor transportasi," katanya.

Seperti diketahui, lantaran belum adanya kesepakatan besaran pembayaran tarif rupiah per kilometer dengan Dishubtrans DKI, APTB dilarang masuk ke dalam kota Jakarta. Armada itu nantinya hanya diperbolehkan beroperasi‎ sampai halte bus yang berada di dekat daerah perbatasan antara Jakarta dan daerah mitra. Jika nekat masuk Jakarta,‎ bus tersebut akan dikenakan sanksi pencabutan izin trayek.

Kebijakan ini diambil setelah operator APTB yang diwakili Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI menolak tawaran pembayaran tarif rupiah per kilometer antara Rp 14-15 ribu dari PT Transjakarta.

BERITA TERKAIT
APTB Dilarang Masuk ke Dalam Kota Jakarta

APTB Tak Masuk Jakarta

Senin, 04 Mei 2015 5292

Besaran Tarif Sistem Rupiah Perkilometer Masih Dibahas

Besaran Tarif Sistem Rupiah Perkilometer Masih Dibahas

Rabu, 04 Maret 2015 8619

27 Maret, PT Transjakarta Luncurkan E-Ticketing APTB

27 Maret, Bus APTB Gunakan E-Ticketing

Sabtu, 07 Februari 2015 6955

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 822

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 874

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1667

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 932

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 664

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks