5.800 Kacamata Gratis Disediakan untuk Melihat Gerhana Matahari Parsial

Senin, 02 Desember 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 3263

5.800 Kacamata Gratis Disediakan untuk Melihat Gerhana Matahari Parsial

(Foto: doc)

Planetarium dan Observatorium Jakarta akan membagikan 5.800 kacamata matahari khusus kepada masyarakat yang ingin mengamati fenomena gerhana matahari parsial pada 26 Desember 2019 mendatang.

Diberikan secara gratis,

Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium Jakarta, Eko Wahyu Wibowo mengatakan, masyarakat cukup datang ke Planetarium dan Observatorium Jakarta pada tanggal 26 Desember 2019 mulai pagi hari.

"Satu orang hanya mendapatkan satu kacamata. Kacamata khusus tersebut bakal diberikan secara gratis selama kuota tersedia," ujarnya, Senin (2/12).

Eko menjelaskan, kacamata khusus tersebut dilengkapi filter jenis ND5 yang mampu meredupkan cahaya matahari hingga 100.000 kali. Pasalnya, peristiwa fenomena alam ini tidak bisa dilihat oleh mata langsung mengingat kuatnya pancaran cahaya matahari yang dapat merusak mata.

"Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan kacamata tersebut maka akan disediakan teropong khusus sebanyak 10 buah yang dilengkapi filter ND5 dan didampingi para astronom," terangnya.

Menurutnya, pada 26 Desember 2019 tiga benda langit yakni matahari, bulan, dan bumi akan berada dalam satu bidang garis. Posisi bulan sedang mendekati titik terjauhnya dengan bumi, sedangkan bumi sedang mendekati titik terdekatnya dengan matahari.

Sehingga, piringan bulan tampak lebih kecil dibandingkan piringan matahari yang mengakibatkan piringan bulan tidak dapat menutup seluruh piringan matahari saat terjadi gerhana, menyisakan lingkaran di pinggirnya.

"Secara astronomi, fenomena itu disebut gerhana matahari cincin," ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk wilayah Jakarta juga akan menyaksikan fenomena alam ini. Namun, karena wilayah Jakarta tidak dilewati bayang utama (umbra) maka yang disaksikan berupa gerhana matahari parsial.

"Pada langit Jakarta pukul 10.42 bulan mulai bergerak menutupi matahari, puncaknya pukul 12.36 matahari akan tertutup 72 persen oleh bulan sehingga cahayanya akan redup dan berakhir pukul 14.23," tandasnya.

Untuk diketahui, kegiatan observasi ini akan dilakukan di kawasan Planetarium dan Observatorium Jakarta di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Kegiatan ini juga akan melibatkan komunitas-komunitas astronomi di Jakarta.

BERITA TERKAIT
Masjid Amir Hamzah di TIM Bakal Dibangun Berkonsep Futuristis

Masjid Amir Hamzah di TIM Bakal Dibangun Berkonsep Futuristis

Rabu, 04 September 2019 8326

Planetarium Tetap Buka Meski Ada Revitalisasi di TIM

Ada Revitalisasi di TIM, Planetarium Tetap Buka

Jumat, 12 Juli 2019 2933

 UP PKJ TIM Gelar FGD Bahas Rencana Revitalisasi Planetarium

Revitalisasi Planetarium dan Observatorium Jakarta Libatkan Masyarakat

Sabtu, 19 Oktober 2019 2896

BERITA POPULER
Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 2369

Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 2659

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 1971

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah

Pramono Minta Pekerjaan Galian Terkoordinasi

Kamis, 11 September 2025 2538

Acara Launching MPP Digital dan Diseminasi Penyampaian LKPM

UP PM-PTSP Duren Sawit Luncurkan MPP Digital

Kamis, 11 September 2025 2497

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks