Kecamatan Duren Sawit Paling Rawan DBD di Jaktim

Sabtu, 07 Juni 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Widodo Bogiarto 5266

1 Warga Meninggal Terkena DBD

(Foto: doc)

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Timur saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan laporan rumah sakit dan Puskesmas yang masuk ke Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, selama Januari-Mei, diketahui ada 1.294 kasus DBD. Dari jumlah penderita tersebut, Kecamatan Duren Sawit ternyata paling rawan DBD dengan 231 kasus. Sementara Kecamatan Pasar Rebo menempati posisi terendah sebanyak 67 kasus.

DBD adalah penyakit lingkungan. Kalau lingkungannya bersih, nyamuk tidak ada tempat berkembang biak. Sehingga masyarakat aman dari DBD

Sementara tujuh kecamatan lainnya jumlahnya bervariasi, antara lain, Kecamatan Jatinegara 195 kasus, Pulogadung 151 kasus, Cakung 147 kasus, Kramat Jati 132 kasus, Cipayung 105 kasus, Matraman 100 kasus, Ciracas  88 kasus dan Makasar 78 kasus.

“Kami sangat berharap warga sekitar sering kali membersihkan lingkungannya seperti tutup rapat bak sampah dan menguras air. Kita harus waspada dengan adanya penyakit DBD,” kata Yudhita Endah Primaningtias, Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Sabtu (7/6).

Yudhita mengungkapkan, dari 1294 kasus, setelah dilakukan peninjauan, ditemukan 482 rumah ada jentik nyamuk sementara 810 rumah lainnya tidak ditemukan jentik nyamuk. "Biasanya kader turun langsung ke rumah-rumah yang ada jentiknya, kemudian diberikan stiker kalau ditemukan jentik nyamuk. Satu kader biasanya memantau 25 sampai 50 rumah warga,’’jelasnya.

Yudhita menambahkan, perubahan iklim sehingga hampir sepanjang tahun selalu hujan menjadi salah satu penyebab peningkatan penderita DBD tersebut. Selain itu, kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit DBD juga menurun.

Tingginya curah hujan menyebabkan genangan air mudah ditemukan, padahal tempat itu bisa menjadi sarang nyamuk. Hujan juga membuat kondisi lingkungan menjadi lebih lembab sehingga cocok untuk nyamuk berkembang biak.

Sampai saat ini pemberantasan sarang nyamuk masih menjadi cara yang paling efektif untuk mencegah DBD. Pemberantasan tidak hanya dilakukan di rumah, tapi juga sekolah, kantor, sampai tempat ibadah.

Gejala penyakit DBD yang perlu diwaspadai adalah demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot. "DBD adalah penyakit lingkungan. Kalau lingkungannya bersih, nyamuk tidak ada tempat berkembang biak. Sehingga masyarakat aman dari DBD," jelas Yudhita.

BERITA TERKAIT
1 Warga Meninggal Terkena DBD

1 Warga Meninggal Terkena DBD

Sabtu, 31 Mei 2014 5455

Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat meminta agar wilayah tersebut segera dilakukan pemogingan

548 Orang Terserang DBD

Minggu, 18 Mei 2014 5705

Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat meminta agar wilayah tersebut segera dilakukan pemogingan

377 Orang Terserang DBD di Jakpus

Rabu, 07 Mei 2014 3686

Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat meminta agar wilayah tersebut segera dilakukan pemogingan

Kasus DBD di Jakbar Meningkat Tajam

Jumat, 09 Mei 2014 3934

pemeriksaan jentik nyamuk

Warga RW 09 Pegadungan Rawan Terkena DBD

Selasa, 15 April 2014 3900

BERITA POPULER
Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 778

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 807

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1540

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 868

Satu unit ekskavator melakukan pengerukan saluran penghubung Pulo di Jalan Raya Pasar Minggu

Pengerukan Saluran Phb Pulo Ditarget Kelar Sebulan

Minggu, 14 Desember 2025 1484

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks