Perangi DBD, DKI Rekrut Jumantik Cilik

Kamis, 23 April 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 3876

Rekrut Jumantik Cilik, Djarot Harap Kasus DBD Turun

(Foto: Reza Hapiz)

Untuk memerangi nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk penyebab Demam Berdarah Degue (DBD), Pemprov DKI Jakarta merekrut juru pemantau jentik (jumantik) cilik. Diharapkan dengan adanya keterlibatan anak-anak ini, bisa meumbuhkan kesadaran sejak dini bahaya DBD dan dapat menurunkan kasus DBD di ibu kota.

Makanya kita sebut mereka sebagai detektif cilik, untuk jumantik

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, pengetahuan mengenai bahaya DBD memang harus diberikan sejak dini. Setidaknya ada 220 murid sekolah dasar (SD) yang direkrut untuk menjadi jumantik cilik. Mereka berasal dari 55 SD yang tersebar di lima wilayah kota di DKI Jakarta.

"Jadi kalau anak-anak kita bergerak semuanya, terutama siswa SD, mereka itu kan asik sekali apabila dia dididik, diajari bagaimancara menemukan jentik nyamuk DBD. Makanya kita sebut mereka sebagai detektif cilik, untuk jumantik," ujar Djarot, usai pengenalan Jumantik Cilik, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (23/4).

Dengan adanya para Jumantik cilik ini, diharapkan tingkat kesadaran masyarakat meningkat. Sehingga kasus DBD di Jakarta bisa menurun. "Mudah-mudahan di Jakarta kasus DBD itu semakin menurun. Dan begitu musim demam berdarah, tidak sampai pada situasi kejadian luar biasa," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, periode tahun 2010 hingga 2012, cenderung terjadi penurunan jumlah kasus DBD. Yakni pada tahun 2010 kasus DBD mencapai 19.285 kasus. Kemudian pada tahun 2011 turun drastis hanya terjadi 6.757 kasus dan tahun 2012 6.669 kasus.

Namun pada tahun 2013, jumlah kasus kembali meningkat yakni terjadi 10.156 kasus. Sementara pada tahun 2014 turun menjadi 8.535 kasus, dengan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 11 orang. Namun harus diwaspadai siklus kejadian luar biasa (KLB) setiap lima tahunan.

Wakil Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Husein Habsyi mengatakan, dengan memberdayakan Jumantik cilik sebagai agen perubahan perilaku bisa mengajak serta paling tidak dari anggota keluarga. Kegiatan ini juga sebagai upaya membantu Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kasus DBD per tahun serta untuk mencapai Jakarta bebas DBD pada tahun  2020.

BERITA TERKAIT
Balita Korban DBD Meninggal di RSUD Koja

Terserang DBD, Bayi Fitria Meninggal Dunia

Rabu, 22 April 2015 3208

Pengidap DBD di Jakpus Menurun

Tekan DBD, Kemayoran Intensifkan PSN

Jumat, 03 April 2015 6172

Dua Warga Meninggal Karena DBD, Walikota Fogging di Cipayung

Atasi DBD, Jaktim Lakukan PSN dan Fogging

Jumat, 27 Maret 2015 3359

Pengidap DBD di Jakpus Menurun

Pengidap DBD di Jakpus Menurun

Rabu, 25 Maret 2015 3894

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1199

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1078

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1578

Salah satu pelamar kerja yang datang ke Job Fair Disabilitas 2025 di TIM Jakpus

Job Fair Disabilitas 2025 Diakses Warga Luar Jakarta

Senin, 03 November 2025 578

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 847

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks