Perangi DBD, DKI Rekrut Jumantik Cilik

Kamis, 23 April 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 3908

Rekrut Jumantik Cilik, Djarot Harap Kasus DBD Turun

(Foto: Reza Hapiz)

Untuk memerangi nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk penyebab Demam Berdarah Degue (DBD), Pemprov DKI Jakarta merekrut juru pemantau jentik (jumantik) cilik. Diharapkan dengan adanya keterlibatan anak-anak ini, bisa meumbuhkan kesadaran sejak dini bahaya DBD dan dapat menurunkan kasus DBD di ibu kota.

Makanya kita sebut mereka sebagai detektif cilik, untuk jumantik

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, pengetahuan mengenai bahaya DBD memang harus diberikan sejak dini. Setidaknya ada 220 murid sekolah dasar (SD) yang direkrut untuk menjadi jumantik cilik. Mereka berasal dari 55 SD yang tersebar di lima wilayah kota di DKI Jakarta.

"Jadi kalau anak-anak kita bergerak semuanya, terutama siswa SD, mereka itu kan asik sekali apabila dia dididik, diajari bagaimancara menemukan jentik nyamuk DBD. Makanya kita sebut mereka sebagai detektif cilik, untuk jumantik," ujar Djarot, usai pengenalan Jumantik Cilik, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (23/4).

Dengan adanya para Jumantik cilik ini, diharapkan tingkat kesadaran masyarakat meningkat. Sehingga kasus DBD di Jakarta bisa menurun. "Mudah-mudahan di Jakarta kasus DBD itu semakin menurun. Dan begitu musim demam berdarah, tidak sampai pada situasi kejadian luar biasa," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, periode tahun 2010 hingga 2012, cenderung terjadi penurunan jumlah kasus DBD. Yakni pada tahun 2010 kasus DBD mencapai 19.285 kasus. Kemudian pada tahun 2011 turun drastis hanya terjadi 6.757 kasus dan tahun 2012 6.669 kasus.

Namun pada tahun 2013, jumlah kasus kembali meningkat yakni terjadi 10.156 kasus. Sementara pada tahun 2014 turun menjadi 8.535 kasus, dengan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 11 orang. Namun harus diwaspadai siklus kejadian luar biasa (KLB) setiap lima tahunan.

Wakil Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Husein Habsyi mengatakan, dengan memberdayakan Jumantik cilik sebagai agen perubahan perilaku bisa mengajak serta paling tidak dari anggota keluarga. Kegiatan ini juga sebagai upaya membantu Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kasus DBD per tahun serta untuk mencapai Jakarta bebas DBD pada tahun  2020.

BERITA TERKAIT
Balita Korban DBD Meninggal di RSUD Koja

Terserang DBD, Bayi Fitria Meninggal Dunia

Rabu, 22 April 2015 3250

Pengidap DBD di Jakpus Menurun

Tekan DBD, Kemayoran Intensifkan PSN

Jumat, 03 April 2015 6199

Dua Warga Meninggal Karena DBD, Walikota Fogging di Cipayung

Atasi DBD, Jaktim Lakukan PSN dan Fogging

Jumat, 27 Maret 2015 3391

Pengidap DBD di Jakpus Menurun

Pengidap DBD di Jakpus Menurun

Rabu, 25 Maret 2015 3928

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 658

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1631

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 897

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 616

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 904

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks