TMR Siapkan Masterplan Renovasi Berkelas Internasional

Sabtu, 20 September 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 6017

Namun harus dilakukan pembenahan diberbagai sisi baik fasilitas maupun managemen

(Foto: doc)

Rencana Pemprov DKI Jakarta menjadikan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) berkelas internasional terus dilakukan. Saat ini masterplan serta pembenahan fasilitas dan manajeman pendukung terus dilakukan secara bertahap, Ditargetkan, 2015 mendatang semua pembenahan tersebut rampung.  

Kita sedang buat masterplannya, sekarang masih proses lelang. Jadi nanti Ragunan ini bentuknya mau seperti apa dibangun, tematiknya seperti apa

Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Marsawitri Gumay mengatakan, saat ini sedang dibuat masterplan untuk renovasi Ragunan. Sebab hampir semua kandang di TMR sudah ketinggalan zaman.

"Kita sedang buat masterplan-nya, sekarang masih proses lelang. Jadi nanti Ragunan ini bentuknya mau seperti apa dibangun, tematiknya seperti apa," kata Marsawitri, Sabtu (20/9).

Dikatakan Marsawitri, anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi total tersebut cukup tinggi. Pembangunannya pun akan menggunakan dana dari APBD DKI Jakarta.

"Anggaran yang dibutuhkan cukup banyak mencapai triliunan rupiah, tapi kan tidak sekaligus. Kita lakukan secara bertahap. Diharapkan lima tahun ke depan sudah bisa selesai," ucapnya.

Selain itu, lanjut Marsawitri, agar TMR memiliki identitas, pihaknya akan memperbanyak komposisi hewan endemik asli Indonesia. Saat ini, TMR merawat sebanyak 1.951 ekor satwa, terdiri dari 220 jenis hewan. Sebanyak 80 persen diantaranya adalah hewan endemik.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Saefullah, mengatakan, untuk mewujudkan TMR yang bertaraf internasional, bentuk organisasinya akan diubah. Dari semula berbentuk BLUD akan diubah menjadi kantor, sehingga mendapatkan anggaran yang lebih besar untuk pengembangan.  

"Bersamaan dengan reorganisasi yang sedang disiapkan, nantinya BLUD TMR akan diubah menjadi kantor. Sekarang sedang disiapkan Pergubnya," kata Saefullah.

Selama ini, setiap tahun BLUD TMR rata-rata mendapatkan subsidi sebesar Rp 70 miliar. Menginggat tiket masuk TMR adalah termurah di dunia, yakni hanya Rp 4.000 per orang. Padahal biaya operasional yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 12.500, sehingga diperlukan subsidi yang besar. Setiap tahun, dana yang dibutuhkan untuk makan satwa saja mencapai Rp 12 miliar.

BERITA TERKAIT
Saefullah Beri Nama Anak Gajah Lestari

Sekda DKI Beri Nama Bayi Gajah TMR

Sabtu, 20 September 2014 5021

Laba Pedagang Di TMR Naik 50 Persen

Laba Pedagang di TMR Naik 50 Persen

Kamis, 31 Juli 2014 4430

tmr_ragunan_yance.jpg

Pengunjung Membludak, TMR Buka 30 Loket

Senin, 31 Maret 2014 4296

ragunan_tmr_dok25.jpg

36 Ribu Pengunjung Padati TMR

Senin, 31 Maret 2014 6352

BERITA POPULER
Transjakarta Menuju Smart Mobility, Fondasi Jakarta 500 Tahun

Targetkan 400 Juta Pelanggan, Transjakarta Menuju Fase Smart Mobility

Selasa, 04 November 2025 758

Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1278

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1153

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1668

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Selasa, 04 November 2025 555

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks