DKI Operasikan Pengolah Beras Berkapasitas 4-5 Ton Per Jam

Jumat, 17 Juni 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 7412

DKI Operasikan Pengolah Beras Berkapasitas 4-5 Ton Per Jam

(Foto: Nurito)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang, kini memiliki mesin pengolah beras. Mesin asal Vietnam ini setiap jam mampu memproduksi 4-5 ton.

Dengan hadirnya mesin pengolah beras ini tentu kemajuan yang sangat luar biasa. Kita bisa produksi beras dan memasarkan ke beberapa tempat pemasaran

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kehadiran mesin pengolah beras ini sangat bagus dalam meningkatkan kualitas beras. Di era Gubernur Ali Sadikin, pembangunan Pasar Induk Beras Cipinang ini sebenarnya untuk menjaga kestabilan pangan. Namun dalam perjalanannya ternyata kita seperti pedagang saja dan tidak bisa mengendalikan harga.

"Dengan hadirnya mesin pengolah beras ini tentu kemajuan yang sangat luar biasa. Kita bisa produksi beras dan memasarkan ke beberapa tempat pemasaran," kata Basuki usai peresmian mesin pengolahan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jumat (17/6).

Menurutnya, beras hasil produksi ini sudah dipasarkan ke semua supermarket di Jakarta. Termasuk ke Pulau Seribu dan 153 pasar tradisional. Saat ini Food Station sudah jadi merek yang sangat bagus.

Ia berharap ke depan Food Station ini juga memiliki saham di super market dan hypermarket. Sehingga penetrasi pasar di seluruh Jakarta dapat terjaga. Bahkan untuk lebih jauh lagi, banyak perusahaan, super market, pabrik company bisa saja saham mayoritasnya dikuasai DKI. Terutama untuk perusahaan ritel. Sehingga kelak masyarakat bisa mendapatkan sembako murah.

Sementara, Dirut PT Food Station Tjipinang, Arief Prasetyo Adi mengatakan, mesin pengolah beras ini kapasitas produksinya 4-5 ton per jam. Mesin asal Vietnam ini dibeli pada tahun 2014 dari dana PMP (penyertaan modal pemerintah) sebesar Rp 6,4 miliar.

"Mesin dari Vietnam ini sangat bagus kualitasnya. Pembeliannya lelang tahun 2014 lalu menggunakan dana PMP sebesar Rp 6,4 miliar," tandas Arief.

Namun karena ada penambahan daya listrik maka pihaknya juga membuat penambahan gardu induk baru. Ini untuk penambahan daya dari sekitar 550 KVW menjadi 900 KVA. Anggarannya sekitar Rp 1 miliar. Namun semua pengadannya dilakukan secara transparan.

BERITA TERKAIT
       Sediakan Stok Pangan Food Stastion Tjipinang Gandeng Bulog, PPI dan RNI

Food Station Gandeng PT PPI dan PT RNI Jaga Stok Pangan

Rabu, 15 Juni 2016 7453

DKI akan Bangun Apartemen di Pasar Induk Beras Cipinang

DKI akan Bangun Apartemen di Pasar Induk Beras Cipinang

Jumat, 17 Juni 2016 4092

DKI Sulit Realisasikan Harga Daging Hanya 80 Ribu

DKI Berupaya Stabilkan Harga Daging

Senin, 13 Juni 2016 4587

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 871

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 910

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1691

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 964

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 1117

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks