Basuki: Petugas Kebersihan 9.000, Jakarta Masih Kotor

Kamis, 08 Mei 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 3967

alah satu agenda yang dibahas dalam pertemuan itu soal pasokan daging sapi yang diimpor dari Austral

(Foto: doc)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mendata ulang jumlah petugas kebersihan di ibu kota. Berdasarkan laporan dari Dinas Kebersihan DKI, total petugas mencapai 8.000-9.000 orang. Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama menyangsikan jumlah tersebut. Pasalnya, di beberapa sudut kota masih terlihat kotor dan ada tumpukan sampah.

Gila petugas kebersihan 8.000 sampai 9.000, tapi Jakarta nggak bersih kan lucu

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, harus ada pengecekan ulang terhadap jumlah petugas kebersihan. Jangan sampai nanti ada yang mengaku-aku sebagai petugas kebersihan, mengingat honor yang dibayarkan jumlahnya cukup besar yakni sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 2,4 juta.

"Soalnya perlu dicek juga, itu honorer betulan apa enggak. Karena sama saja seperti CPNS, nah ini tiba-tiba ngaku orang kebersihan. Kalau jumlahnya 8.000 sampai 9.000 benar nggak apa-apa. Tapi kalau sudah kumpul harus tahu kerjanya. Gila petugas 8.000 sampai 9.000, tapi Jakarta nggak bersih kan lucu," kata Basuki, Kamis (8/5).

Dirinya meminta kepada Dinas Kebersihan untuk telili dalam mengecek jumlah petugas kesersihan. Kalau perlu, lanjut Basuki, setiap petugas jelas ditempatkan untuk membersihkan lokasi tertentu. Sehingga mudah untuk mengontrolnya. "Ya misalnya Basuki nanti dia tanggung jawab di jalan mana," ucapnya.

Selain itu, jumlah pegawai juga berkaitan dengan pembayaran honor. Karena mulai saat ini pembayaran melalui Bank DKI. Masing-masing petugas akan dilengkapi dengan kartu ATM. "Jadi yang Januari dan Februari itu ditalangi perusahaan. Karena waktu itu Pemprov APBD-nya telat. Kalau bulan sekarang sudah enggak tunai," ujarnya.

Kendati demikian, memang belum semua petugas dibayarkan honornya, seperti yang ada di Jakarta Utara. Karena pembayaran dilakukan secara bertahap sejalan dengan pengecekan yang dilakukan. "Daerah Jakarta Utara itu memang belum selesai, makanya kita harus tahu. Apa susahnya daftar di bank. Orang bank DKI itu senang kok dapat nasabah. Ya tunggu saja bulan ini. Minimal bulan depan pasti sudah pakai ATM," katanya.

BERITA TERKAIT
Pekerja Kebersihan Mogok, 774 Kubik Sampah Terancam Tak Terangkut

150 Petugas Kebersihan Mogok, Sampah Menumpuk

Selasa, 06 Mei 2014 5992

Demo Buruh Sisakan 8 Ton Sampah

Demo Buruh Sisakan 8 Ton Sampah

Jumat, 02 Mei 2014 4393

Jokowi_peremajaan_truk_12.jpg

DKI Dapat 3 Truk Sampah Senilai Rp 1 Miliar

Minggu, 04 Mei 2014 5107

Jalur Hijau Jadi TPS Liar di Kalideres

Keberadaan TPS Liar di Jalur Hijau Dikeluhkan

Sabtu, 03 Mei 2014 4239

BERITA POPULER
Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 853

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1597

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 871

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 532

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 958

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks