Warga Kamal Didorong Wiraswasta Sampah

Rabu, 16 September 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 4134

Warga Kamal Didorong Wiraswasta Sampah

(Foto: Folmer)

Kondisi sarana dan prasarana pemukiman warga RW 03 dan 04, Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, hingga saat ini masih memprihatinkan. Hal ini mendorong Universitas Budi Luhur (UBL) merancang konsep program pembenahan yang diberi nama Green Kamal Project, membuat kampung wisata petani sampah.

Kenapa kami membuat kampung wisata petani sampah

“Kenapa kami membuat kampung wisata petani sampah. Karena informasi yang diperoleh bahwa potensi terbesar adalah sampah. Artinya, masyarakat belum pandai mengolah namun cukup pandai menghasilkan sampah,” kata Putri Suryandari, Program Studi Arsitektur UBL, Putri Suryandari saat menyampaikan sambutan pada acara launching Green Kamal Project, Kampung Wisata Petani Sampah di Taman RW 03, Kelurahan Kamal, Rabu (16/9).

Putri mengatakan, pihaknya akan mengajak warga RW 03 dan 04 Kelurahan Kamal untuk menjadi petani sampah sehingga membuat sampah yang tadinya tidak berguna menjadi bermanfaat dan cantik.

“Kami berusaha mencoba, warga di sini menjadi wiraswasta penghasil sampah dan pemasok sampah. Jadi, sasaran kita kampung ini menjadi tujuan wisata yang isinya menghasilkan produk–produk dari sampah yang diperjualbelikan dalam wisata lokal maupun internasional,” ujar Putri.

Putri mengungkapkan, warga akan mendapat pelatihan dari perwakilan Kagoshima University Jepang untuk mengolah sampah daun menjadi barang yang dapat dijual. Bahkan,  Kagoshima juga akan membeli produk sampah yang dihasilkan oleh warga Kamal untuk dipasarkan di Jepang.

“Jadi, kampung wisata sampah artinya kampung ini akan disulap menjadi tujuan wisata yang produksi sampahnya menjadi seseuatu yang dapat dijual.  Jadi, wisatawan yang berkunjung ke Jakarta yang ingin membeli produk dari sampah, dari bandara Soekarno Hatta dapat berkunjung ke Kamal,” papar Putri.

Asisten Pembangunan Jakarta Barat, Yunus Burhan mengungkapkan, Kelurahan Kamal dan Tegal Alur sejak tahun 1995 silam telah masuk dalam program Inpres Desa Tertinggal (IDT).

"Sejak masuk dalam program IDT, sudah banyak program pembangunan yang ditujukan di kedua kelurahan ini, tapi kondisinya hingga saat ini masih seperti ini," ujar Yunus.

Yunus menyebutkan, pihaknya mendukung adanya Green Kamal Project Kampung Wisata Petani Sampah yang diprakarsai oleh Universitas Budi Luhur dan KSM Nyiur.

"Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Mudah-mudahan dengan adanya pendampingan dari relawan KSM Nyiur dan akademisi, kondisi warga Kampung Kamal akan lebih baik lagi dalam berbagai sektor kehidupan," ujar Yunus.

BERITA TERKAIT
Jalan di Depan Kantor Kelurahan Penjaringan Ditambal

Jalan Kamal Muara Diperbaiki

Senin, 14 September 2015 3265

Bank Sampah Terus Digiatkan Di Jakpus

Setoran Bank Sampah di Jakpus Terus Digiatkan

Selasa, 15 September 2015 6159

Warga Kamal Alami Kekeringan Air

Kemarau, Warga Kamal Kekurangan Air

Senin, 31 Agustus 2015 3833

BERITA POPULER
Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 3137

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2743

Direktur Keuangan dan SDM Perumda Dharma Jaya, Deni Alfianto Amris

Dharma Jaya Tegaskan Komitmen Jaga Transparansi dan Akuntabilitas

Sabtu, 13 September 2025 2593

Dia alat berat digunakan dalam pengerjaan normalisasi Embung Taman Salix

Embung di Taman Salix Dikeruk

Jumat, 12 September 2025 2779

vaksin campak

Respon Cepat Dinkes Atasi Campak Diapresiasi Dewan

Jumat, 12 September 2025 2712

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks