Warga Rusun Marunda Minta Dibuat Koperasi

Sabtu, 19 April 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 5328

uang_ilustrasi_ok.jpg

(Foto: doc)

Sejumlah warga yang kini tinggal di Rusunawa Marunda Cluster C terlilit hutang kepada rentenir. Mereka terjerat hutang yang ditawarkan bank keliling untuk memulai usaha serta mengembangkan usahanya setelah direlokasi dari Muara Baru, Penjaringan, tahun lalu.

Dua bulan setelah direlokasi saya buka warung pecel lele. Untuk menambah modal pinjam dari bank keliling sebesar Rp 500 ribu dengan perjanjian membayar setiap hari Rp 25 ribu selama satu bulan

Saat direlokasi, kebanyakan warga saat itu hanya berprofesi sebagai pekerja serabutan yang mencoba beradaptasi demi bertahan hidup. Kala itu, banyak diantara mereka yang memulai usaha berdagang. Untuk modal, mereka terpaksa berhutag pada rentenir bank keliling. 

Prayitno (34), warga yang kini bermukim di Rusunawa Marunda Blok C2 mengaku kesulitan modal saat hendak memulai usahanya dulu. "Dua bulan setelah direlokasi saya buka warung pecel lele. Untuk menambah modal pinjam dari bank keliling sebesar Rp 500 ribu dengan perjanjian membayar setiap hari Rp 25 ribu selama satu bulan," ujar Prayitno, Sabtu (19/4).

Namun bukannya menambah penghasilan, ia malah terjerat hutang hingga harus kembali meminjam uang untuk dapat melanjutkan usahanya. Bahkan, sampai kini ia masih berhutang kepada rentenir tersebut. "Ya mau gimana lagi, memang sampai sekarang kita tidak dapat bantuan modal sehingga terpaksa minjam dari bank keliling. Sampai sekarang saya masih berhutang Rp 500 ribu," ujarnya.

Ela (42), warga Rusunawa Marunda Cluster C Blok C1 juga merasakan hal serupa. Saat baru direlokasi, dirinya membuka warung kelontong dan hingga kini masih berhutang pada bank keliling. "Saya awalnya pinjem Rp 500r ibu, tapi terpaksa berhutang lagi dan sampai sekarang belum lunas. Bagaimana mau lunas, lah warung saya saja rata-rata penghasilan kotor perhari Rp 50ribu dan dipotong angsuran Rp 25 ribu," keluhnya.

Menanggapi hal itu, Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono mengakui jika sejumlah warga relokasi di Rusunawa Marunda kini terjerat hutang pada bank keliling. Untuk itu, Heru akan memfasilitasi warga untuk membentuk koperasi simpan pinjam, sehingga mereka yang menjalankan usaha mikro tidak terjerat rentenir.

"Nanti untuk permodalan kan kita juga bisa minta dukungan dari beberapa bank pemerintah. Selain itu, kita akan bantu dengan pelatihan keterampilan sehingga mereka bisa membuka usaha baru, seperti ternak lele atau pertanian," tandasnya.

BERITA TERKAIT
gembok-rusun.jpg

46 Unit Rusunawa Marunda Terancam Dikosongkan

Rabu, 16 April 2014 5867

Jokowi : Hasil Tanaman Green House Target di Pasarkan di Supermarket

Hasil Budidaya Green House Bakal Masuk Supermarket

Jumat, 11 April 2014 9061

Pembuatan KTP Warga Rusun Marunda

Warga di Tiga RT Baru Rusun Marunda Terima KTP

Sabtu, 19 April 2014 4649

uang_ilustrasi_ok.jpg

Honor Petugas Rusun Sudah Dibayar

Jumat, 18 April 2014 4525

BERITA POPULER
Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 3017

Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 2666

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2309

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah

Pramono Minta Pekerjaan Galian Terkoordinasi

Kamis, 11 September 2025 2908

Acara Launching MPP Digital dan Diseminasi Penyampaian LKPM

UP PM-PTSP Duren Sawit Luncurkan MPP Digital

Kamis, 11 September 2025 2768

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks