Warga Rusun Marunda Minta Dibuat Koperasi

Sabtu, 19 April 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 5418

uang_ilustrasi_ok.jpg

(Foto: doc)

Sejumlah warga yang kini tinggal di Rusunawa Marunda Cluster C terlilit hutang kepada rentenir. Mereka terjerat hutang yang ditawarkan bank keliling untuk memulai usaha serta mengembangkan usahanya setelah direlokasi dari Muara Baru, Penjaringan, tahun lalu.

Dua bulan setelah direlokasi saya buka warung pecel lele. Untuk menambah modal pinjam dari bank keliling sebesar Rp 500 ribu dengan perjanjian membayar setiap hari Rp 25 ribu selama satu bulan

Saat direlokasi, kebanyakan warga saat itu hanya berprofesi sebagai pekerja serabutan yang mencoba beradaptasi demi bertahan hidup. Kala itu, banyak diantara mereka yang memulai usaha berdagang. Untuk modal, mereka terpaksa berhutag pada rentenir bank keliling. 

Prayitno (34), warga yang kini bermukim di Rusunawa Marunda Blok C2 mengaku kesulitan modal saat hendak memulai usahanya dulu. "Dua bulan setelah direlokasi saya buka warung pecel lele. Untuk menambah modal pinjam dari bank keliling sebesar Rp 500 ribu dengan perjanjian membayar setiap hari Rp 25 ribu selama satu bulan," ujar Prayitno, Sabtu (19/4).

Namun bukannya menambah penghasilan, ia malah terjerat hutang hingga harus kembali meminjam uang untuk dapat melanjutkan usahanya. Bahkan, sampai kini ia masih berhutang kepada rentenir tersebut. "Ya mau gimana lagi, memang sampai sekarang kita tidak dapat bantuan modal sehingga terpaksa minjam dari bank keliling. Sampai sekarang saya masih berhutang Rp 500 ribu," ujarnya.

Ela (42), warga Rusunawa Marunda Cluster C Blok C1 juga merasakan hal serupa. Saat baru direlokasi, dirinya membuka warung kelontong dan hingga kini masih berhutang pada bank keliling. "Saya awalnya pinjem Rp 500r ibu, tapi terpaksa berhutang lagi dan sampai sekarang belum lunas. Bagaimana mau lunas, lah warung saya saja rata-rata penghasilan kotor perhari Rp 50ribu dan dipotong angsuran Rp 25 ribu," keluhnya.

Menanggapi hal itu, Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono mengakui jika sejumlah warga relokasi di Rusunawa Marunda kini terjerat hutang pada bank keliling. Untuk itu, Heru akan memfasilitasi warga untuk membentuk koperasi simpan pinjam, sehingga mereka yang menjalankan usaha mikro tidak terjerat rentenir.

"Nanti untuk permodalan kan kita juga bisa minta dukungan dari beberapa bank pemerintah. Selain itu, kita akan bantu dengan pelatihan keterampilan sehingga mereka bisa membuka usaha baru, seperti ternak lele atau pertanian," tandasnya.

BERITA TERKAIT
gembok-rusun.jpg

46 Unit Rusunawa Marunda Terancam Dikosongkan

Rabu, 16 April 2014 5955

Jokowi : Hasil Tanaman Green House Target di Pasarkan di Supermarket

Hasil Budidaya Green House Bakal Masuk Supermarket

Jumat, 11 April 2014 9131

Pembuatan KTP Warga Rusun Marunda

Warga di Tiga RT Baru Rusun Marunda Terima KTP

Sabtu, 19 April 2014 4729

uang_ilustrasi_ok.jpg

Honor Petugas Rusun Sudah Dibayar

Jumat, 18 April 2014 4687

BERITA POPULER
Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 854

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1598

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 872

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 537

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 960

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks