Senin, 29 Desember 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 180
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau hasil perbaikan jalan di RW 06, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Senin (29/12). Jalan sepanjang 400 meter dengan lebar 5,5 meter ini kini telah mulus dan siap digunakan untuk mendukung aktivitas masyarakat.
"Saya yakin ini pasti akan membawa manfaat,"
Pramono mengungkapkan, penyebab utama rusaknya jalan ini selama bertahun-tahun karena adanya kendala teknis dan birokrasi yang kompleks.
"Kenapa jalan ini enggak pernah dibangun, dirawat? Karena memang di tempat ini ada pemipaan di bawahnya, kemudian juga ada overlapping kewenangan antar-Dinas,” ujar Pramono.
Karena itu, Wali Kota Jakarta Pusat melaporkan kondisi tersebut kepada Gubernur untuk segera membangun jalan ini. Pramono pun mengapresiasi kinerja cepat jajarannya yang mampu merampungkan proyek pembangunan jalan ini dalam waktu singkat.
Pramono meyakini, jalan yang terbangun ini akan memberikan manfaat untuk warga, mengingat jalan ini merupakan jalan utama menuju jalan protokol.
"Apalagi di sini ada dua sekolah, SD dan SMP Negeri. Saya yakin ini pasti akan membawa manfaat bagi masyarakat yang ada di sini," kata dia.
Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Heru Suwondo menambahkan, pembangunan jalan ini sepenuhnya dilakukan oleh jajaran Dinas Bina Marga. Menurut Suwondo, pihaknya sama sekali tidak menggunakan vendor untuk mengerjakan proyek ini.
"Ini dikerjakan oleh pasukan kami sendiri Pak Gubernur. Jadi satgas, pasukan kami, pasukan kuning, dan material yang kami gunakan adalah material kami yang ada di gudang kami, itu kita pakai di sini. Jadi tidak dikerjakan by vendor," jelasnya.
Pembangunan jalan ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam menjawab kebutuhan dasar warga akan akses yang layak dan aman. Dengan pengaspalan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan mendukung aktivitas ekonomi serta sosial masyarakat sekitar.
Sekadar diketahui, jalan ini sebelumnya merupakan lahan kosong yang tercatat sebagai aset milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta. Area ini telah lama dimanfaatkan warga sebagai akses utama untuk aktivitas sehari-hari.
Kondisinya berupa tanah, becek saat hujan, dan rusak, sehingga menghambat mobilitas masyarakat. Pembangunan dan pengaspalan jalan dimulai pada November 2025 dan selesai pada Desember 2025.