Senin, 22 Desember 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 173
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Selatan terus memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan Narkoba sebagai bagian dari dukungan terhadap visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045 serta Jakarta sebagai kota global.
"Pengaruh negatif dan bahaya Narkoba"
Kepala BNNK Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Bambang Yudistira mengatakan, sepanjang tahun 2025 pihaknya telah melaksanakan berbagai program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) secara terintegrasi di wilayah Jakarta Selatan.
"Upaya P4GN kami jalankan melalui pendekatan pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, serta penegakan hukum yang berorientasi pada pemulihan," ujarnya, Senin (22/12).
Menurutnya, pada bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, BNNK Jakarta Selatan melaksanakan sejumlah kegiatan prioritas nasional, antara lain pembentukan Kelurahan Bersinar (Bersih Tanpa Narkoba), Program Pendidikan Antinarkoba dalam Keluarga, serta Pelatihan Teknis Pendidik Sebaya melalui program Remaja Antinarkoba Jakarta Selatan (Ransel).
Selain itu, diseminasi informasi juga dilakukan kepada lembaga pendidikan, instansi pemerintah, swasta, serta jajaran kecamatan dan kelurahan. Kelurahan Cilandak Barat ditetapkan sebagai lokasi prioritas karena tingginya partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap bahaya Narkoba.
"Masyarakat di Cilandak Barat sangat aktif dan peduli. Telah terbentuk relawan atau satuan tugas Antinarkoba yang berperan langsung di lingkungannya," terangnya.
Melalui program Ransel, lanjut Bambang, BNNK memberikan pelatihan ketahanan diri kepada remaja agar mampu menolak ajakan penyalahgunaan Narkoba. Materi pelatihan meliputi penguatan kualitas diri, bela diri, pengelolaan stres, serta komunikasi efektif dengan teman sebaya.
"Program ini bertujuan membentuk karakter remaja agar lebih tangguh menghadapi pengaruh negatif dan bahaya Narkoba," ungkapnya.
Bambang menjelaskan, selain upaya pencegahan, BNNK Jakarta Selatan juga melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui bimbingan teknis keterampilan hidup (life skill) di kawasan rawan narkoba.
"Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan barista atau peracik kopi di Kelurahan Cilandak Barat dengan melibatkan perwakilan warga dari sejumlah RW," ucapnya.
Ia menambahkan, sepanjang tahun 2025, BNNK Jakarta Selatan telah melaksanakan tes urine terhadap ribuan orang, dengan rincian 363 orang dari instansi swasta, 2.546 dari instansi pemerintah, 2.554 dari instansi pendidikan, serta 53 orang dari masyarakat umum.
"Pada tahun yang sama, BNNK Jakarta Selatan mencatatkan prestasi dengan hasil Survei Indeks Kepuasan Organisasi Terhadap Aparatur Narkotika (IKOTAN) kategori Sangat Tanggap dengan nilai A (3,30), serta Indeks Kemandirian Partisipasi (IKP) kategori Sangat Mandiri dengan nilai A (3,91)," bebernya.
Ia menuturkan, di bidang rehabilitasi, Klinik BNNK Jakarta Selatan melayani sebanyak 713 pasien rawat jalan sepanjang 2025. Berbagai inovasi berbasis komunitas juga dilakukan, antara lain penyelenggaraan podcast di kawasan rawan Narkoba.
"Kami juga memberikan apresiasi kepada Kelurahan Pondok Labu yang meraih juara Lomba Kampung Tangguh Antinarkoba tingkat Polda Metro Jaya," tandasnya.