Rabu, 17 Desember 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 387
(Foto: Istimewa)
Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (Approdi) DKI Jakarta bersama BP3MI menggelar program Goes to Campus di Universitas Respati Indonesia (Urindo) sebagai upaya mendorong peningkatan produktivitas serta memperluas wawasan mahasiswa menuju dunia kerja global, Rabu (17/12).
"mencetak lulusan dengan pengakuan internasional,"
Kegiatan ini dikemas dalam diskusi publik bertema ‘Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Produktivitas Daerah DKI Jakarta sebagai Kota Global dengan Mempersiapkan Mahasiswa untuk Peluang Kerja Global’.
Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Pengantar Kerja Ahli Madya Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Kemen P2MI), Endah Dwi Listiyaningrum; Kepala Biro Promosi dan Pelayanan Approdi DKI Jakarta, Rudy Cahyadi; serta Wakil Ketua I Approdi DKI Jakarta, Hery Jauhari.
Ketua Umum Approdi DKI Jakarta, Heber Simbolon mengatakan, program Goes to Campus bertujuan mendorong perguruan tinggi melahirkan lulusan yang siap kerja dan siap ditempatkan di berbagai sektor.
Ia menyoroti masih minimnya lulusan yang benar-benar siap memasuki dunia kerja, sehingga banyak perusahaan harus kembali melatih tenaga kerja baru. Menurutnya, kampus perlu lebih fokus membekali mahasiswa dengan kompetensi yang dibutuhkan industri.
“Rendahnya ketahanan dan etos kerja menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi generasi muda, sehingga perlu dibentuk sejak di bangku kuliah,” ujarnya, di Kampus Universitas Respati Indonesia, Kelurahan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Ia juga mendorong Universitas Respati Indonesia untuk memperkuat kolaborasi agar lulusannya mampu bersaing di tingkat global.
“Saya berharap Urindo dapat menjadi salah satu perguruan tinggi yang mampu mencetak lulusan dengan pengakuan internasional,” katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Respati Indonesia, Cicilia Windiyaningsih, menyampaikan tema kegiatan sangat relevan dengan tantangan pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Cicilia menjelaskan, kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan asosiasi profesi menjadi kunci dalam membuka peluang kerja yang legal, aman, dan bermartabat bagi mahasiswa.
“Saya mengapresiasi kerja sama dengan BP3MI dan Approdi, serta berharap sinergi tersebut dapat berlanjut dalam program-program konkret yang berdampak langsung bagi mahasiswa. Saya mendorong mahasiswa Urindo untuk percaya diri menjadi pekerja global yang kompeten dan berkualitas,” katanya.
Koordinator Pengembangan Sistem dan Metode Peningkatan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI, Rahmawati menegaskan, isu pengangguran, kesiapan angkatan kerja, dan bonus demografi masih menjadi tantangan utama di Indonesia. Karena itu, pemerintah fokus memastikan lulusan perguruan tinggi memiliki kompetensi yang utuh agar dapat diterima di dunia industri maupun berwirausaha.
Ia menambahkan, Kementerian Ketenagakerjaan saat ini membuka program pemagangan bagi fresh graduate yang langsung direkrut oleh perusahaan, dengan uang saku setara UMK. Mahasiswa juga didorong untuk mendaftar di platform Siap Kerja guna mengakses berbagai layanan pelatihan dan peluang peningkatan kompetensi sesuai kebutuhan industri.
“Produktivitas menjadi kunci untuk melipatgandakan nilai hasil kerja melalui kreativitas dan inovasi, sehingga berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional,” tandasnya.