Selasa, 09 Desember 2025 Reporter: Nurito Editor: Andry 296
(Foto: Istimewa)
Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta menggelar apel siaga bencana di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (9/12).
"Keberadaan 94 titik KSB ini menjadi landasan penting,"
Kepala Dinsos DKI Jakarta, Iqbal Akbarudin mengatakan, apel yang diikuti 200 peserta ini digelar untuk meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan unsur penanggulangan bencana. .
"Peserta apel terdiri dari unsur Suku Dinas Sosial, Pendamping Sosial Korban Bencana (PSKB), Satgas P3S, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kampung Siaga Bencana (KSB), serta Tenaga Pelopor Perdamaian (Pordam)," ujarnya, Selasa (9/12).
Ia menjelaskan, selama ini mereka menjadi garda terdepan penanganan kedaruratan sosial dan kebencanaan di Jakarta. Bencana alam merupakan ancaman nyata yang dapat terjadi kapan saja, sehingga kapasitas seluruh unsur harus terus diperkuat.
Menurut Iqbal, kesiapsiagaan menghadapi bencana menjadi suatu hal yang sangat penting. Kesiapsiagaan bencana bukan hanya sekadar tindakan fisik, tetapi memerlukan koordinasi yang baik antar seluruh pihak, pengelolaan sumber daya yang efektif serta pemahaman yang mendalam mengenai prosedur yang harus diikuti.
Iqbal juga menyoroti peran strategis KSB di wilayah Jakarta. Hingga kini terdapat 94 titik Kampung Siaga Bencana yang tersebar di seluruh wilayah, terdiri dari 12 titik di Jakarta Pusat, 19 titik di Jakarta Utara, 21 titik di Jakarta Barat, 21 titik di Jakarta Selatan, 20 titik di Jakarta Timur dan satu titik di Kepulauan Seribu.
"Keberadaan 94 titik KSB ini menjadi landasan penting penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana," ucapnya.
Selain itu, sambung Iqbal, pihaknya juga turut menyiagakan enam posko dapur umum yang selalu dalam kondisi siap operasi terjadi bencana. Posko-posko tersebut tersebar di Kantor Dinsos DKI Jakarta, Posko Sudinsos Jakarta Pusat, Posko Sudinsos Jakarta Utara, Posko Sudinsos Jakarta Timur, Posko Sudinsos Jakarta Selatan, Posko Sudinsos Jakarta Barat.
Kepala Suku Dinas Sosial' Jakarta Timur, Agata Bayu Putra menambahkan, untuk mendukung kesiapsiagaan bencana, pihaknya saat ini menyiapkan logistik dapur umum dan natura (beras, mie instan, minyak goreng, kecap manis, biskuit, ikan kaleng, air mineral, makanan siap saji).
Kemudian ada logistik sandang dan alat kebersihan (sabun, sampo, sikat gigi, pasta gigi, sapu, serokan air, sikat toilet, sapu lidi, pel sumbu, selimut, kaos oblong, celana training, sepatu sandal, seragam sekolah, tas sekolah, sepatu kets, kaus kaki, selimut, handuk, pakaian dalam, pakaian muslim, pampers anak, pampers lansia, kidsware)
"Kita juga siapkan tenda darurat, dapur umum, personel Tagana dan sebagainya," katanya
Agata menuturkan, saat ini jumlah personel PSKB ada 12 orang, Tagana 251 orang dan KSB di 20 kelurahan. Adapun titik rawan bencana banjir di wilayah Jakarta Timur berdasarkan aliran sungai berada di Cililitan, Bale Kambang, Cawang, Bidara Cina, Kampung Melayu, Kebon Manggis, Cipinang Cempedak, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Besar Utara.
Selanjutnya Cipinang Melayu, Cipinang Muara, Pondok Bambu, Kebon Pala, Halim, Makasar. Selanjutnya Cibubur, Ciracas, Pekayon, Kalisari, Cijantung, Lubang Buaya, Ceger, Cipayung, Pondok Rangon, Munjul, Kelapa Dua Wetan, Rambutan. Selain itu Cakung Barat, Cakung Timur, Rawa Terate, Penggilingan
"Saat ini KSB ada di 20 kelurahan dengan 500 personel," tandasnya.