Sabtu, 22 November 2025 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 415
(Foto: Nugroho Sejati)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengenang kawasan Blok M, Jakarta Selatan sebagai tempat penuh memori saat masa sekolah.
"Ruang publik kreatif dan ramai dikunjungi anak muda"
Rano mengatakan, pada era 1980-an ia bersekolah di SMAN 6 Bulungan yang tidak jauh dari kawasan tersebut.
"Tempat ini penuh kisah bagi saya pribadi. Saya lulus SMAN 6 tahun 1980," ujar Rano saat menyampaikan sambutan di acara Wakuncar Melawai Showcase di Blok M Hub, Sabtu (22/11) sore.
Rano menjelaskan, kawasan Blok M sempat menjadi tempat tongkrongan anak muda pada masanya, termasuk bagi dirinya serta sejumlah pelajar yang kemudian dikenal sebagai artis, seperti Yessy Gusman dan Lydia Kandou.
"Kini, setelah direvitalisasi, kawasan ini kembali menjadi ruang publik kreatif dan ramai dikunjungi anak muda," terangnya.
Menurut Rano, Blok M telah menjadi hub penting bagi masyarakat Jakarta karena selalu dipadati pengunjung, terutama pada akhir pekan. Ia berharap konsep serupa dapat direplikasi di wilayah lain di Jakarta.
"Yuk kita kembangkan wilayah lain agar bisa menjaga Jakarta. Keramaian ini baru bisa berjalan kalau kita bisa merawatnya," ungkapnya.
Rano meyakini masyarakat Jakarta mampu menjaga ruang publik agar menjadi tempat berekspresi dan berkembangnya kreativitas.
Ia memastikan, siap mendukung kegiatan positif bagi generasi muda di Jakarta Selatan agar dapat memberi dampak serupa bagi wilayah lain.
"Kawasan ini diharapkan bermanfaat dan dapat melahirkan berbagai kegiatan positif bagi warga Jakarta," ucapnya.
Sementara itu, perwakilan musisi dari Irama Nusantara, Popy Octavia memaparkan, Wakuncar Melawai Showcase menampilkan perjalanan musik era 1980-an.
Ia menyebut, revitalisasi Blok M Hub merupakan hasil kreasi anak muda Jakarta Selatan yang kini sukses menarik pengunjung setiap akhir pekan.
"Melawai sejak dulu menjadi saksi perjalanan musik dan kreativitas anak muda," jelasnya.
Menurut Popy, kawasan ini terus menjadi magnet ruang publik, mulai dari komunitas hingga panggung musik yang berkembang. Di lokasi tersebut juga ditampilkan sejarah musik era 1980-an, mulai dari pop kreatif, jazz, hingga dangdut.
"Kegiatan ini digelar sebagai ajang nostalgia sekaligus pembuktian bahwa Jakarta tetap menjadi pusat perkembangan musik Indonesia," tandasnya.