Minggu, 16 November 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Andry 434
(Foto: Nugroho Sejati)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung melepas peserta Teladan Metropolitan City Rally 2025 yang sekaligus menjadi putaran final Kejurnas City Rally di Senayan City, Minggu (16/11).
"Mudah-mudahan semuanya gembira, semuanya menikmati,"
Dalam kesempatan tersebut, Pramono menyambut baik kegiatan yang digelar IMI DKI Jakarta bersama Ikatan Alumni SMAN 3 Jakarta. Ia menilai, ajang seperti ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan peringkat global kota Jakarta.
"Saudara-saudara sekalian, kegiatan-kegiatan yang seperti ini sangat memberikan kontribusi untuk membuat Jakarta terus terang aja indeks kota globalnya bisa naik. Maka support tourism betul-betul saya memberikan dukungan sepenuhnya," ujar Pramono.
Pramono menambahkan bahwa Pemprov DKI kini lebih siap mengatur rekayasa lalu lintas saat menggelar kegiatan besar, termasuk penutupan jalan seperti saat Jakarta International Marathon tanpa menimbulkan protes warga.
"Sejak saya memimpin Jakarta saya tutup. Dua hari juga enggak apa-apa dan ternyata enggak ada protes juga dari masyarakat karena dilakukan pagi hari dan tertib. Pukul 09.00 WIB sudah rapi," jelasnya.
Menurutnya, pengalaman tersebut membuat Pemprov DKI semakin terlatih menyelenggarakan kegiatan secara tertib sehingga tidak merugikan banyak pihak.
Dalam kesempatan itu, Pramono juga mengapresiasi penyelenggaraan acara oleh alumni SMAN 3 Jakarta, yang disebutnya sebagai salah satu sekolah melegenda di ibu kota.
"Mudah-mudahan semuanya gembira, semuanya menikmati," imbuhnya.
Ketua IMI DKI Jakarta, Anondo Eko menambahkan bahwa Teladan Metropolitan City Rally 2025 merupakan kegiatan tahunan. Tahun ini, jumlah peserta mencapai 200 kendaraan.
"Untuk peserta pagi hari ini mencapai 200 kendaraan yang di mana peserta itu terbagi dalam peserta kejuaraan nasional 32 peserta, peserta disabilitas ada 17 kendaraan, peserta wanita ada 11 kendaraan, dan sisanya adalah peserta umum yang mengikuti rangkaian fun city rally yang terbagi dalam berbagai komunitas-komunitas yang ada di Jakarta," ucapnya.
Anondo menuturkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari wisata bersosial. Sepanjang perjalanan, peserta diajak mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah di Jakarta sekaligus mengenal budaya yang dikemas dalam bentuk soal dan rute perjalanan.
"Rute di sini modelnya penunjuk arah, foto gambar, di mana foto kuis nanti mereka akan melaksanakan pencarian di titik-titik bersejarah melalui foto-foto tersebut. Tidak lupa disampaikan dalam rangkaian ini juga ada kegiatan sosial yang di mana teman-teman wajib berhenti di panti sosial untuk menyerahkan sebuah bantuan kepada mereka," tandasnya.