Kamis, 13 November 2025 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 232
(Foto: Folmer)
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta, Hidayat Humaid, menyoroti pentingnya kesinambungan pembinaan olahraga dari tingkat pelajar hingga ke jenjang prestasi internasional.
"Olahraga itu mendewakan proses. Kalau proses berjalan baik, hasilnya pasti bagus,”
Hal ini disampaikan Hidayat dalam diskusi bertajuk “Evaluasi POPNAS XVII 2025: Strategi Pembinaan Atlet Muda DKI Jakarta Secara Menyeluruh”, Kamis (13/11).
Menurut Hidayat, ada dua konsep piramida pembinaan olahraga prestasi yang melibatkan dua lembaga utama yakni Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI untuk pelajar dan mahasiswa, serta tingkat prestasi yang bersinergi dengan KONI DKI Jakarta.
Ia mengungkapkan, pembinaan dimulai dari tahap memperkenalkan olahraga secara luas kepada anak-anak dan remaja sebagai pondasi utama agar minat dan partisipasi tumbuh secara alami.
"Proses ini berlanjut ke pembibitan, tempat munculnya calon atlet potensial yang siap naik ke jenjang prestasi. Olahraga itu mendewakan proses. Kalau proses berjalan baik, hasilnya pasti bagus,” katanya.
Ia juga mengajak semua pihak untuk membangun sistem pembinaan terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, dari sekolah hingga KONI.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Andri Yansyah menekankan pentingnya ketegasan dalam manajemen olahraga daerah. Ia menyebut evaluasi POPNAS menjadi tolok ukur bagi pembenahan menyeluruh.
“Olahraga harus apa adanya. Kalau pengurus atau pelatih tidak berkinerja baik, harus berani diganti. Cabang olahraga yang tidak berprestasi wajib dievaluasi dan diperbaiki,” tegasnya.
Kepala PPOP Dispora DKI Jakarta, Rudiyanto, memaparkan skema pembinaan atlet muda yang telah berjalan mencakup tahapan identifikasi dan rekrutmen, program latihan terencana, pembinaan karakter dan mental juara, dukungan akademik dan sosial, hingga evaluasi berkala melalui sistem promosi dan degradasi.
“Kami juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta agar atlet bisa tetap bersekolah tanpa mengganggu kegiatan akademis,” jelasnya.
Ia menambahkan, PPOP berperan penting sebagai penghubung antara pembinaan pelajar menuju jenjang PPLM, Pelatda, hingga Pelatnas.
"PPOP Dispora DKI Jakarta telah banyak menghasilkan atlet berprestasi tingkat nasional hingga internasional," tandasnya.
Untuk informasi, diskusi ini bersinergi dengan Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jakarta (Siwo PWI Jaya)untuk memperkuat sistem pembinaan atlet muda, terlebih setelah DKI Jakarta menorehkan hasil gemilang di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII, Bela Diri, dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PAPPERNAS) XI.