Sabtu, 01 November 2025 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 450
(Foto: Reza Pratama Putra)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, memaparkan strategi untuk mewujudkan Jakarta sebagai Kota Sinema, saat menjadi narasumber dalam IdeaTalks bertema, Lights, Camera, Jakarta!: From Screen to Street, How Film Shapes the Soul of Jakarta, Ideafest 2025 di Jakarta Convention Centre (JCC), Sabtu (1/11).
"Jakarta juga telah memiliki Jakarta Film Week sejak lima tahun lalu,"
"Jakarta Kota Sinema itu dasarnya dari Undang Undang nomor 2 tahun 2024 yang di dalamnya mengatur Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global," katanya.
Salah satu komponen dalam indeks kota global, Jelas Rano, adalah aspek kebudayaan. Karena itu, pengembangan film sebagai industri menurutnya tidak hanya menjadi bagian dari penguatan ekonomi kreatif tapi juga aspek budaya.
Dilanjutkan Rano, industri film di Indonesia saat ini sangat potensial. Data 2024 lalu, jumlah penonton di bioskop mencapai 122 juta orang dan 65 persen di antaranya atau sekitar 80 juta orang merupakan penonton film domestik.
Sayangnya, keluh Rano, potensi itu belum dikelola dengan baik, seperti di negara Korea yang memiliki Busan serta Perancis dengan Canes.
"Karena itu, saya bersama Gubernur.Pramono Anung, serius menggarap potensi itu melalui konsep Jakarta Kota Sinema," ungkapnya.
Secara umum, Rano mengaku infrastuktur Jakarta untuk mewujudkan kota sinema sudah cukup baik.
Pemprov DKI, kata Rano, menegaskan keberpihakannya terhadap industri film dengan memberikan keringanan pajak
"Jakarta juga telah memiliki Jakarta Film Week sejak lima tahun lalu, Kemudian dari 141 rumah produksi sinema, sekitar 80 persen di antaranya berlokasi di Jakarta,' papar Rano.
Rano mengungkapkan, timnya tengah menyusun konsep komisi film sebagai salah satu instrumen pendukung Jakarta sebagai kota sinema.
Komisi film ini akan berperan menjadi wadah yang mengurus segala macam aspek industri film mulai dari penyiapan lokasi, perizinan, pengadaan alat, crew hingga relasi bisnis.
Rano juga mengaku tengah mengkaji untuk mempersiapkan Taman Ismail Marzuki (TIM) menjadi pusat perfilman. Rano juga menegaskan pentingnya pembinaan dunia teater melalui ekstra kurikuler sekolah dan fasilitas tampil yang memadai
"Ini persiapan ekosistem dan infrastruktur yang akan dan sedang kami siapkan. Ini yang sedang kita benahi dan mudah-mudahan dalam waktu dua tahun, target saya 2027 yang namanya film commission sudah berjalan," tandasnya.