Kamis, 18 September 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 257
(Foto: Anita Karyati)
Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kepulauan Seribu mengadakan kegiatan Gebyar Tuberkulosis (TBC) sekaligus Skrining TBC dengan menggunakan alat Portable X-Ray di RPTRA Nyiur Melambai, Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
"Mari bersama-sama kita senantiasa menerapkan PHBS"
Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan menyampaikan apresiasi diadakannya Gebyar TBC sebagai upaya deteksi dini TBC, serta mengurangi stigma negatif di masyarakat.
"Alhamdulillah, hari ini kita bisa mengadakan kegiatan Gebyar TBC yang diisi dengan berbagai kegiatan talkshow, pemeriksaan, hingga pengobatan," ujarnya, Kamis (18/9).
Menurut Fadjar, di Pulau Kelapa pada dasarnya masih relatif aman, bahkan tidak terdengar keluhan batuk berkepanjangan. Akan tetapi, masyarakat harus tetap waspada serta harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam mencegah penularan.
"Inti dari pencegahan adalah menjaga kebersihan. Jangan buang dahak sembarangan, jangan berbagi gelas atau sendok dengan penderita TBC, dan pastikan rumah memiliki pencahayaan serta sanitasi yang baik," terangnya.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, imbuh Fadjar, berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan skrining TBC ke pulau-pulau lain, termasuk Pulau Sabira pada Oktober mendatang.
"Mari bersama-sama kita senantiasa menerapkan PHBS dan jangan segan mengecek atau memeriksakan kesehatan sedini mungkin," ungkapnya.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu, Murni Hutapea menambahkan, TBC merupakan penyakit yang dapat disembuhkan, namun membutuhkan pengobatan jangka panjang. Untuk itu, masyarakat diajak tidak perlu takut memeriksakan kesehatan sejak dini.
"Melalui pemeriksaan dan pengobatan, kita bisa melindungi keluarga serta orang-orang yang kita cintai. Skrining yang dilakukan hari ini adalah langkah nyata agar kasus bisa ditemukan lebih dini," ucapnya.
Ia memaparkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, dari sekitar 30 ribu penduduk Kepulauan Seribu, diduga ada 114 orang penderita TBC. Namun, hingga September 2025, baru 45 kasus yang berhasil ditangani, mayoritas berasal dari Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
"Saya mengajak kolaborasi lintas sektor, mulai dari tenaga kesehatan, kader, dan pengurus RT/RW untuk pencegahan dan penanganan
TBC," ucapnya.Sementara itu, salah seorang warga RW 03, Kelurahan Pulau Kelapa, Nurihadi (49) mengapresiasi pelaksanaan Gebyar TBC karena bisa melakukan deteksi dini penyakit.
"Kegiatan ini penting dan bermanfaat sekali, apalagi bagi kita nelayan yang tiap malam pergi melaut dan kurang paham dengan kondisi tubuh. Semoga warga Pulau Kelapa sehat semua," tandasnya.