Rabu, 10 September 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 992
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menghadiri Pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus Provinsi Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta Masa Bakti Tahun 2025-2030 di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9).
"memberikan warna dan kontribusi yang baik,"
Pelantikan dan pengukuhan dewan kehormatan dan pengurus PMI DKI Jakarta ini dilakukan oleh Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla.
Dalam sambutannya, Pramono berharap pengurus baru PMI DKI Jakarta dapat memberikan kontribusi yang berbeda dari daerah lainnya. Sebab kata dia, layanan PMI DKI Jakarta didukung oleh infrastruktur yang lebih lengkap yang dapat menjadi modal utama dalam menjalankan tugasnya.
“Saya ingin memberikan apresiasi kepada pengurus yang baru, mudah-mudahan PMI DKI Jakarta ini betul-betul memberikan warna dan kontribusi yang baik, yang berbeda dengan PMI-PMI yang ada di daerah lain," ujar Pramono.
Ia menjelaskan PMI memiliki peran serta yang sangat strategis dalam membangun masyarakat yang sehat. Karena itu, Pramono menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap menjalin kerja sama dengan pengurus PMI DKI Jakarta.
“Pokoknya kerja samanya baik banget, salah satu provinsi yang bekerja sama sangat baik adalah Provinsi DKI Jakarta dengan PMI DKI Jakarta," kata dia.
Gubernur melanjutkan, Jakarta sendiri memiliki 31 rumah sakit, 44 puskesmas di tingkat kecamatan, dan 267 puskesmas di tingkat kelurahan. Fasilitas layanan kesehatan ini juga untuk mendukung pemenuhan kebutuhan darah di Jakarta yang sangat vital.
"Alhamdulillah selama ini terpenuhi dengan baik," lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Pramono menyampaikan fokus program yang dilaksanakan Pemprov DKI saat ini, yakni memberikan bantalan yang kuat bagi warga yang kurang mampu. Ia kemudian menyoroti isu disparitas atau ketimpangan yang masih menjadi tantangan utama.
Karena itu, Pemprov DKI memberikan bantuan pendidikan melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang diperluas hingga S3, serta program pemutihan ijazah bagi warga kurang mampu. Ia menegaskan, upaya perbaikan sumber daya manusia ini untuk mewujudkan visi Jakarta menjadi kota global.
Sementara itu, Ketua Pengurus Provinsi PMI DKI Jakarta, Mardani Bin Haji Nasir atau Beky Mardani menyampaikan, stok darah di Jakarta saat ini masih aman. Setiap harinya, Jakarta membutuhkan sekitar 1.000 hingga 2.000 kantong darah yang didapatkan dari masyarakat pendonor.
"Pendonor-pendonor datang dari berbagai kelompok masyarakat misal organisasi, komunitas, perusahaan bahkan juga kelompok-kelompok agama. Mereka-mereka inilah yang bersama-sama memasok kebutuhan darah Jakarta," ujar Beky.
Pemprov DKI Jakarta pun memberikan dukungannya kepada layanan PMI DKI Jakarta, salah satunya berupa penyediaan keamanan agar darah yang diproses melalui laboratorium bisa terhindar dari penyakit menular.
"Di situlah peran dari pemerintah provinsi untuk menjamin darahnya. Jadi, tersedia, darahnya aman dan pasiennya terselamatkan," tandasnya.