Kamis, 28 Agustus 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 1460
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mengajak warga ikut berkontribusi dalam pencegahan peningkatan kasus Campak agar tidak sampai mengarah kepada kejadian luar biasa (KLB).
"Informasi pencegahan benar-benar sampai ke masyarakat"
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari mengatakan, tren peningkatan kasus Campak yang menjadi perhatian khusus saat ini ada di
Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng dengan jumlah 21 kasus."Kelurahan Kapuk ini menjadi atensi utama kita terkait banyaknya warga yang terkena Campak," ujarnya, Kamis (28/8).
Erizon menjelaskan, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat sudah melakukan sosialisasi dan edukasi secara masif kepada warga terkait upaya pencegahan penularan Campak.
Ia meminta kepada orang tua agar selalu waspada dan cepat dalam mengambil tindakan untuk langsung datang ke Puskesmas ataupun fasilitas layanan kesehatan terdekat jika anaknya mengalami indikasi Campak.
"Nantinya kalau kasus meningkat dan menyebar ke wilayah lainnya, pihaknya akan mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi bersama Wali Kota Jakarta Barat dan stakeholder lainnya," terangnya.
Erizon mengajak berbagai pihak, termasuk media dan komunitas lokal perlu terlibat dalam penanganan kasus Campak ini agar pesan pencegahan benar-benar sampai ke masyarakat luas.
"Kami tidak bisa konvensional hanya dalam gedung. Sosialisasi harus lebih masif, melibatkan media dan komunitas agar informasi pencegahan benar-benar sampai ke masyarakat," bebernya.
Ia menambahkan, untuk mencegah KLB sudah dilakukan penguatan surveilans Campak di wilayah dengan tata laksana kasus, pemantauan ketat kontak erat serta pengiriman spesimen dan pelaksanaan outbreak respon imunisasi (ORI), imunisasi kejar, dan rubella.
"Tentunya Puskesmas juga sebagai pengawas kesehatan di wilayah terus melakukan identifikasi lokasi-lokasi yang menjadi titik pantau. Apabila ditemukan, mereka juga harus mengedukasi masyarakat untuk melakukan vaksinasi ulang Campak tanpa mengenal status imunisasi sebelumnya," tandasnya.