Rabu, 27 Agustus 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 172
(Foto: Anita Karyati)
Air mata menetes menyusur lekuk kerut wajah Sumarsih (45) warga Jalan Marunda Pulo, RT 01/07, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, menyaksikan tempat tinggalnya yang semula tak layak huni kini berubah menjadi bangunan indah dan nyaman.
"Bersyukur sekali, serasa mimpi"
Janda dua anak yang bekerja sebagai penjual nasi uduk di depan situs sejarah Marunda Rumah Si Pitung ini, tak kuat menahan tangis bahagia ketika menerima kunci bangunan rumahnya seluas 42 meter persegi yang sudah selesai direhab Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara dan Baznas (Bazis) setempat.
"Alhamdulillah, bersyukur sekali, serasa mimpi. Dulu saya kerap kebanjiran, kayu reyot dan kadang ada tikus, kini sudah menjadi bangunan bagus dan layak," katanya, Rabu (27/8).
Ia mengaku sudah tinggal di Marunda Pulo hampir 15 tahun. Rumah didapatkan dari uang pesangon Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pabrik garmen yang telah ditekuninya selama sepuluh tahun. Namun, rumah sederhana itu lama-kelamaan rusak dan tak layak huni.
Sambungnya, pada awal Juni 2025 dirinya mendapatkan kunjungan dari jajaran Kelurahan, Sudin Sosial dan Baznas Bazis untuk dilakukan survey dan diinformasikan pertengahan Juni 2025 akan direnovasi.
"Cepat sekali, sekitar satu bulan renovasinya sudah selesai. Sekarang kami bisa tinggal dalam rumah yang layak huni," ucapnya.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Juaini, menegaskan bahwa program bedah rumah merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat kurang mampu.
“Alhamdulillah, hari ini Ibu Sumarsih bisa menerima kunci rumah yang lebih layak huni. Kami berharap rumah baru ini bisa membawa kenyamanan, kesehatan, dan semangat baru bagi ibu dan anak-anak. Semoga usaha nasi uduknya juga semakin lancar dan membawa rezeki yang berkah,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah kota akan terus mendukung program-program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Kami ingin memastikan warga Jakarta Utara bisa tinggal di rumah yang layak, karena rumah adalah pondasi kebahagiaan keluarga,” bebernya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Baznas (Bazis) Jakarta Utara, Wisnu Cakraningrat menambahkan, bedah rumah ini merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta. Setiap rumah mendapat alokasi anggaran sekitar Rp 55 juta.
Diharapkan, rumah baru ini bukan sekadar bangunan, melainkan harapan baru. Sebuah tempat yang memberi rasa aman, nyaman, sekaligus semangat untuk terus berjuang demi masa depan anak-anaknya.
"Untuk tahun 2025 ini, kita menargetkan sebanyak 48 rumah. Untuk rumah Bu Sumarsih ini merupakan rumah ke 24 yang sudah kami bangun," tandas
nya.