Sebanyak 19 Tim Inovator fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) di Jakarta Selatan mengikuti Konvergensi Mutu Bidang Kesehatan Tahun 2025 di Ruang Patung Dirgantara, Kantor Wali Kota setempat.

Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Salah satunya, melalui inovasi digitalisasi layanan.

"Digitalisasi ini sangat penting, apabila tempat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas atau Rumah Sakit tidak melakukan inovasi salah satunya digitalisasi, maka akan tertinggal dari yang lainnya," ujarnya, Rabu (20/8). 

Anwar menjelaskan, terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dipercepat juga bisa melalui inovasi lainnya seperti, peningkatan pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah.

"Inovasi pada hakikatnya ditujukan untuk mendukung peningkatan kinerja secara optimal dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat. Saya minta ini untuk diimplementasikan dengan baik, bukan hanya sekedar seremonial belaka," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati menambahkan, kegiatan yang diikuti oleh 19 tim inovator yang terdiri dari 10 Puskesmas, lima RSUD, dan empat tim dari RS swasta ini juga bertujuan untuk menjaring, mendokumentasikan, mendiseminasikan dan mempromosikan inovasi bidang kesehatan sebagai upaya percepatan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. 

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi sarana pertukaran pengalaman dan pembelajaran dalam rangka pengembangan produktivitas bidang kesehatan serta memotivasi penyelenggara pelayanan publik agar profesional dalam memberi pelayanan kesehatan. 

"Harapan kami dengan adanya kegiatan ini, maka akan tercipta inovasi, khususnya dibidang mutu pelayanan kesehatan di wilayah Jakarta Selatan yang lebih baik lagi guna peningkatan derajat kesehatan masyarakat ," tandasnya.