Selasa, 22 Juli 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 397
(Foto: Anita Karyati)
Tercatat ada 100 warga mendaftar secara online dan offline, untuk ikut program menghapus tato yang diinisiasi Baznas Bazis dan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara, Selasa (22/7).
"
Kita layani mereka yang berniat untuk hijrah atau berubah,"
Asissten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminra) Sekretaris Kota Jakarta Utara, Muhammad Andri mengatakan, layanan hapus tato gratis ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiga kali setahun.
Tujuannya, memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin melakukan perubahan positif atau hijrah.
"Alhamdulillah hari ini kita adakan kembali kegiatan hapus tato yang kedua.
Kita layani mereka yang berniat untuk hijrah atau berubah," katanya,Menurutnya, hapus tato memerlukan beberapa kali sesi perawatan serta sesuai dengan ukuran gambar tato. Bahkan, hapus tato ini memerlukan biaya yang mahal apabila dilakukan secara mandiri, pada umumnya kisaran Rp 500 ribu per sentimeter.
"Memang butuh kesabaran dan konsisten. Kita berharap mereka yang sudah menghilangkan tatonya tidak berniat untuk membuat tato lagi," ucapnya.
Koordinator Wilayah Baznas (Bazis) Jakarta Utara, Wisnu Cakraningrat menambahkan, program hapus tato gratis merupakan salah satu satu implementasi penggunaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang ditunaikan muzakki. Kemudian dikembalikan kepada masyarakat dengan program yang bermanfaat.
"Dalam kegiatan ini melibatkan 16 petugas Baznas Bazis DKI dan Jakarta Utara. Serta, program ini kami juga bekerjasama Islamic Manajemen Service," terangnya.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan proses penghapusan tato dengan laser, setiap peserta diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan.
Setelahnya, bagi peserta juga disiapkan dokter konsultan dan melakukan anestesi sebelum pengerjaan.
"Rata-rata mereka ini sudah pernah ikut atau lanjutan dari sebelumnya. Insyaallah, pada akhir tahun nanti akan ada kembali gelombang ketiga," bebernya.
Sementara itu, salah seorang peserta hapus tato gratis, warga Muara Baru, Penjaringan, Muhammad Habibi (32) mengaku baru pertama mengikuti hapus tato gratis tersebut.
Ia pun mengapresiasi program Baznas (Bazis) yang memberikan manfaat nyata ini.
"Saya hapus karena malu dengan anak-anak, ini sekaligus untuk memperbaiki diri ke depan," tandasnya.