Kamis, 03 Juli 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 131
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan melakukan akan pemantauan berkala Pejaten Animal Shelter di Jalan Pejaten Barat Raya, RT 01/10, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu agar operasionalnya berjalan dengan baik.
"Kelayakan teknis sebagai tempat penampungan hewan diperbaiki"
Pelaksana tugas (Plt) Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Selatan, Tomy Fudihartono mengatakan, berdasarkan hasil peninjauan lapangan yang dilakukan didapat sejumlah kendala dalam operasional Pejaten Animal Shelter.
"Salah satu kendala mereka yakni biaya operasional karena tidak ada anggaran tetap, semua selama ini hanya mengandalkan donatur," ujarnya, Kamis (3/7).
Tomy menyebut, shelter yang berdiri di atas lahan seluas 10.000 meter persegi ini menampung sekitar 600 hewan dan saat ini belum memiliki sistem sanitasi yang memadai.
"Dari kebutuhan 50 tangki septik, baru tersedia delapan. Kami minta semua kelayakan teknis sebagai tempat penampungan hewan diperbaiki
," terangnya.Menurutnya, biaya pengelolaan shelter juga dinilai cukup besar. Misalnya, terkait gonggongan anjing yang perlu diredam dibutuhkan biaya hingga Rp 1,5 juta per ekor untuk pemotongan pita suara atau debarking.
Tomy menambahkan, setelah melakukan koordinasi dengan unsur terkait dan pemiliki shelter, Pemkot Jakarta Selatan saat ini sedang mengupayakan agar sisa makanan dari restoran dapat digunakan untuk membantu pakan hewan di shelter.
"Mengenai legalitas shelter, hingga saat ini regulasi yang mengatur perizinan itu belum ada. Saat ini yang bisa diberikan hanya izin klinik atau rumah singgah hewan peliharaan," bebernya.
Sementara itu, Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan, Irawati Harry Artharini menuturkan, berdasarkan hasil diskusi bersama pemerintah dan unsur lainnya dinyatakan shelter masih bisa beroperasi, namun diminta untuk memperbaiki kelayakan teknis.
"Kami bersama-sama akan melalukan pemantauan secara berkala dan kami juga minta shelter menyusun laporan kegiatan setiap bulan berisi data masuk-keluarnya hewan, baik karena diadopsi, meninggal, atau dipindahkan," imbuhnya.
Irawati menuturkan, Pejaten Animal Shelter selama ini sudah berkontribusi membantu pemerintah dalam penanganan hewan rentan rabies, seperti anjing liar.
"Secara tidak langsung Pejaten Animalia Shelter sudah membantu kita untuk mempertahankan status Jakarta bebas rabies," tandasnya.