Senin, 23 Juni 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 170
(Foto: Nugroho Sejati)
Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta menggelar talkshow bertajuk ‘Suara Digital, Aksi Nyata: Bersama Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak’, Senin (23/6).
"Kita ingin mendorong hadirnya ekosistem digital,"
Kegiatan yang berlangsung di Amphitheatre Future City Hub ini bertujuan memperkuat peran masyarakat digital dalam upaya pencegahan kekerasan berbasis gender dan usia.
Peserta merupakan perwakilan media massa dan pegiat media sosial, termasuk konten kreator. Talkshow ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang profesional yang memiliki kepedulian terhadap isu perlindungan perempuan dan anak.
Komisioner Komnas Perempuan, Chatarina Pancer Istiyani memberikan perspektif gender dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta TPPO di era digital.
Sementara, jurnalis senior dari Harian Kompas, Sonya Helen Sinombor membahas peran media dalam membentuk opini publik dan menyuarakan kasus-kasus kekerasan yang kerap tersembunyi.
Pegiat media sosial sekaligus blogger, Mira Sahid membagikan pengalaman dan peran komunitas digital dalam edukasi serta pencegahan kekerasan berbasis gender.
Sedangkan tenaga ahli di Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak, Wulansari, menyampaikan peran layanan perlindungan perempuan dan anak dalam mendukung korban kekerasan.
Plt Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas PPAPP DKI Jakarta, Evi Lisa mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan isu serius yang terus terjadi di berbagai ranah, termasuk dalam ruang digital.
Menurutnya, meningkatnya penggunaan media sosial dan teknologi informasi telah membawa dampak positif dalam hal penyebaran informasi dan advokasi, namun juga membuka peluang terjadinya kekerasan berbasis gender secara daring, seperti doxing, pelecehan siber, penyebaran konten intim nonkonsensual, dan bentuk kekerasan lainnya yang sulit dikendalikan.
“Kolaborasi strategis antara pemerintah, media massa, serta penggiat media sosial itu penting. Bukan hanya dalam menyampaikan informasi, tetapi juga dalam membentuk opini publik, membangun empati, dan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak abai terhadap isu kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujar
nya.Evi menyampaikan, kegiatan ini menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam memperkuat kolaborasi antarsektor, termasuk masyarakat digital, untuk menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak di era teknologi yang kian berkembang.
Melalui forum ini, Dinas PPAPP DKI Jakarta berharap isu kekerasan tidak hanya menjadi perhatian pemerintah dan lembaga hukum, tetapi juga menjadi tanggung jawab kolektif masyarakat, khususnya generasi muda dan pengguna aktif media sosial.
“Melalui talkshow hari ini, kita menggali lebih dalam berbagai perspektif dari media massa dapat menghadirkan pemberitaan yang etis dan ramah terhadap korban, bagaimana kampanye digital bisa menciptakan ruang aman dan edukatif, hingga layanan perlindungan hadir menjawab kebutuhan korban secara cepat, tepat, dan manusiawi,” katanya.
Evi berharap forum ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menjadi starting point dari sinergi dan aksi nyata yang berkelanjutan.
“Kita ingin mendorong hadirnya ekosistem digital yang aman, adil, dan berperspektif gender, di mana perempuan dan anak bisa merasa terlindungi, baik di dunia nyata maupun di dunia maya,” tandasnya.