Senin, 16 Juni 2025 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 234
(Foto: Folmer)
Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, meminta pengurus Rukun Warga (RW) di wilayahnya untuk lebih masif menginstruksikan warganya melakukan pemiliahan sampah organik dan anorganik dari rumah.
"Dari 386 RW di delapan kecamatan telah terbentuk 400 lebih bank sampah."
Ditegaskan Arifin, hal ini perlu dilakukan agar operasional kelembagaan bank sampah yang ada di 386 RW dapat lebih maksimal.
"Saya minta Ketua RW mengintruksikan warga untuk memulai pemilihan sampah organik dan anorganik dari rumah, sehingga bank sampah berjalan dan menghasilkan uang sebagai kas," ujar Arifin, saat melepas 60 peserta Bidang Pengelolaan Sampah Rukun Warga (BPS RW) Kecamatan Gambir yang melakukan kunjungan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Senin (16/6).
Menurut Arifin, program kunjungan lapangan para ketua RW dan pengurus BPS ke TPST Bantargebang yang diinisiasi Sudin Lingkungan Hidup ini sangat bagus, untuk menambah wawasan warga tentang proses pengelolaan sampah. Mulai dari pengangkutan di setiap RW ke LPS hingga ke TPST Bantargebang, Bekasi.
"Volume sampah yang dihasilkan warga Jakarta sekitar 8000 ton perhari. Ini membutuhkan penanganan bersama, tidak sekadar tanggung jawab pemerintah," ungkapnya.
Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Slamet Riyadi menjelaskan, kunjungan pengurus BPS RW dari delapan kecamatan ke TPST Bantargebang ini merupakan tindaklanjut Instruksi Gubernur Nomor 77 tahun 2020 perihal Pengelolaan Sampah Lingkup RW.
Ia menambahkan, kunjungan lapangan ke TPST Bantargebang ini digelar secara bertahap selama delapan hari ke depan.
"Hari ini, Ketua RW dan BPS RW Kecamatan Gambir didampingi kasie ekbang kelurahan," jelasnya.
Slamet menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan kesadaran warga untuk melakukan pemilahan sampah dari sumbernya yang saat ini baru mencapai 13 persen.
"Dari 386 RW di delapan kecamatan telah terbentuk 400 lebih bank sampah. Artinya, beberapa RW memiliki lebih dari satu," pungkas Slamet.