Rabu, 30 April 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 147
(Foto: Istimewa)
Realisasi investasi Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan drastis pada 2025. Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, capaian realisasi investasi Provinsi DKI Jakarta pada Triwulan I (Januari - Maret) Tahun 2025 merupakan yang tertinggi se-Indonesia yakni mencapai Rp69,8 Triliun dengan terdapat total 114.451 proyek investasi.
"Alhamdulillah, kinerja investasi DKI Jakarta terus mencatatkan raihan positif,"
Angka tersebut berkontribusi sebesar 15 persen dari total realisasi investasi secara nasional dan meningkat pesat dibandingkan Tahun 2024 yang memperoleh Rp58,4 triliun pada periode yang sama.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra mengatakan, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) DKI Jakarta juga masih menjadi yang tertinggi dibandingkan daerah lainnya di Indonesia pada awal 2025 ini, dengan capaian Rp42,2 Triliun atau 18 persen dari total realisasi PMDN secara nasional.
Sementara pada realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) Provinsi DKI Jakarta tercatat meraih USD1,7 miliar. Capaian tersebut juga memberikan kontribusi 11,9 persen dari total realisasi PMA secara nasional.
“Alhamdulillah, kinerja investasi DKI Jakarta terus mencatatkan raihan positif
. Secara kumulatif realisasi investasi PMDN dan PMA DKI Jakarta pada Triwulan I 2025 mencapai Rp69,8 Triliun. Tentunya Ini semua tidak terlepas dari arahan Bapak Gubernur DKI Jakarta, agar seluruh jajarannya senantiasa memberikan kemudahan bagi investor, mulai dari penyederhanaan perizinan hingga penyediaan infrastruktur yang memadai,” ujar Benni, Rabu (30/4).Benni menyebut, tingginya capaian realisasi investasi Provinsi DKI Jakarta tersebut menjadi bukti bahwa berbagai program yang telah dikerjakan Dinas PMPTSP telah berhasil mendorong laju pertumbuhan investasi.
“Ini merupakan hasil dari upaya keras dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat. Kami akan terus memastikan Jakarta tetap menjadi destinasi investasi yang menarik," kata Benni.
Ia menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan investasi yang inklusif dan berkelanjutan, guna memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat ekonomi nasional dan global.
“Sebagai pusat ekonomi nasional dan global, Jakarta diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi di masa mendatang, yang tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Menteri investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani mengungkapkan, terdapat tiga sektor yang memiliki kontribusi terbesar pada realisasi penanaman modal bagi Provinsi DKI Jakarta pada Triwulan I Tahun 2025.
Tiga sektor itu adalah Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp24,5 triliun; Jasa Lainnya Rp16,6 triliun; serta Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran senilai Rp8,6 triliun.
“Sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi ini adalah salah satu penyebab, mengapa investasi di Jakarta, itu meningkat,” ungkap Rosan.
Rosan memaparkan, secara keseluruhan realisasi investasi yang masuk ke Indonesia pada Triwulan I 2025 mencapai Rp465,2 triliun, meningkat 15,9 persen secara tahunan (YoY).
Ia mengatakan, tingginya capaian realisasi investasi tersebut tidak terlepas dari kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya Dinas PMPTSP DKI Jakarta yang terus melakukan pembenahan sistem layanan serta penyederhanaan perizinan.
Menurutnya, faktor dari stabilitas itu menjadi ukuran utama berinvestasi, perbaikan iklim investasi yang terus disempurnakan, dan lebih memberikan kepastian, baik dari segi waktu, baik dari segi perizinan.
“Dan juga yang paling penting yang kita sekarang terus sempurnakan, adalah lintas dari Kementerian maupun lintas dari Badan lain dari segi perizinan yang akan lebih memberikan kepastian waktu,” kata Rosan.
Rosan pun optimis target investasi nasional pada 2025 yang mencapai Rp1.905,6 Triliun dapat tercapai. Rosan menambahkan, berbagai komitmen investasi yang tengah berjalan dan yang akan direalisasikan menunjukkan arah yang positif.
“Insya Allah, target ini bisa kita capai sampai akhir Tahun 2025, harapannya kalau bisa lebih ya, tetapi kembali lagi ini kan tergantung dari realisasi investasi yang mereka sudah realisasikan di Indonesia,” tandasnya.