26 Siswi SMA di Kemayoran Dilantik jadi Kader Galakzi

Kamis, 15 Agustus 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 881

 26 Siswi SMA di Kemayoran Dilantik jadi AoC Galakzi

(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)

Sebanyak 26 siswi SMA Muhammadiyah 2 Jakarta, Kamis (15/8), dilantik sebagai kader atau agen perubahan Gerakan Optimalisasi Pengelola Anemia pada Remaja Putri dengan Suplemen Zat Besi dan Makanan Bergizi (Galakzi) Puskesmas Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Siswi terindikasi anemia akan dibagikan satu tablet penambah darah setiap pekan,"

Perwakilan Puskesmas Kemayoran, Liana Lidya menjelaskan, berdasarkan data skrining yang dilakukan pihaknya pada 2023 lalu ada sekitar 58,6 persen remaja putri di wilayahnya terindikasi mengalami anemia.

Karena itu, pihaknya merasa perlu mengembangkan inovasi dengan pembentukan agen perubahan (Agent of Change/AoC) Galakzi untuk dapat mengoptimalkan pengawasan anemia pada remaja putri, sehingga dapat menurunkan angka anemia.

"Mereka akan memantau rekannya agar minum tablet tambah darah sesuai dengan jadwal," ujarnya.

Teknisnya, beber Liana, para kader Galakzi ini akan mendistribusikan tablet penambah darah kepada seluruh siswi di sekolahnya yang terindikasi mengidap anemia.

"Siswi terindikasi anemia akan dibagikan satu tablet penambah darah setiap pekan," ungkapnya.

Ia berharap, hasil dari intervensi gerakan ini dapat menurunkan angka anemia pada remaja putri di wilayah Kemayoran hingga mencapai sekitar 30 persen pada tahun ini.

"Tidak hanya mendistribusikan dan memantau konsumsi tablet, kami harap mereka juga aktif mengkampanyekan pengentasan anemia," tegasnya.  

Langkah Puskesmas Kamyoran ini, diapresiasi Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris  Jakarta Pusat, Reza Pahlevi. Dia menilai, pelantikan para siswi menjadi agen perubahan atau kader ini semakin memasiffkan upaya penanganan anemia.

"Saya mengapresiasi inovasi dari Puskesmas Kemayoran dalam menuntaskan anemia pada remaja putri. Anemia ini menjadi salah satu upaya kita mengatasi stunting," tukasnya.

Dijelaskan Reza, secara medis anemia dapat menyebabkan gangguan konsentrasi belajar, lemah dan lesu pada penderita. Namun secara panjang, situasi demikian juga meningkatkan risiko anemia pada kehamilan saat remaja putri berada di usia produktif.

Anemia saat kehamilan, menurut Reza, bisa berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak dalam janin. Sehingga saat lahir nanti dikhawatirkan anak berpotensi mengalami stunting.

"Semoga gerakan ini berjalan dengan lancar dan sukses. Sehingga bisa memberi manfaat luas bagi warga Jakarta Pusat," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Sebanyak 60 Peserta Ikuti Sosialisasi Pemberian Tablet Tambah Darah Rematri

Sosialisasi Pencegahan Anemia di Jaksel Diikuti 60 Peserta

Senin, 29 April 2024 2292

Kolaborasi DKI dan KemenPPPA Gelar Festival Ekspresi Anak di Dufan

Pemprov DKI dan Kementerian PPPA Gelar Festival Ekspresi Anak di Dufan

Kamis, 18 Juli 2024 1469

 18 Siswa SMPN 231 Dikukuhkan jadi Kader Kesehatan Remaja

18 Murid SMPN 231 Dikukuhkan Jadi Kader Kesehatan Remaja

Senin, 21 Agustus 2023 4083

BERITA POPULER
Sambut Nataru, Pemprov DKI Suguhkan Jakarta Light Festival

Sambut Nataru, Pemprov DKI Suguhkan Jakarta Light Festival

Selasa, 23 Desember 2025 927

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno memberikan keterangan di Balai Kota, Senin (22/12)

Perayaan Malam Tahun Baru di Jakarta Tanpa Kembang Api

Senin, 22 Desember 2025 1017

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 1732

Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 1362

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 1360

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks