Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara bersama Rumah Demokrasi Indonesia, mensosialisasikan Anti Perundungan atau bullying kepada ratusan guru dan pelajar di Aula SMAN 13 Jakarta, Rawa Badak Utara, Koja, Selasa (25/6).

Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, sosialisasi ini sangat penting agar pelajar tidak terlibat dalam aksi perudungan terhadap orang lain yang lebih lemah secara fisik, emosional, atau sosial.

"Saya sangat mendukung sekali kegiatan ini, terlebih jika nanti ada pembentukan Tim Anti Perundungan. Tentunya ini memudahkan kita dalam pencegahan bullying, kekerasan, pelecehan dan sebagainya," kata Ali Maulana Hakim.

Dalam kegiatan ini, kata Ali Maulana Hakim,  para pelajar diberikan pemahaman mengenai dampak negatif perundungan, baik secara fisik maupun psikologis. Serta, diajarkan cara-cara untuk menghadapi dan melaporkan tindakan perundungan.

"Perundungan tidak hanya secara langsung, tetapi yang berbahaya saat ini yaitu melalui media sosial. Maka perlu perhatian kita bersama untuk pencegahannya," ungkapnya.

Pimpinan Rumah Demokrasi Indonesia, Ramdansyah menambahkan, sosialisasi Anti Perundungan ini sangat penting untuk para pelajar sebagai generasi penerus bangsa agar mereka dapat mengendalikan sikap, perbuatan dan terhindar dari masalah hukum.

"Semoga kegiatan ini bisa memberikan pemahaman bagi mereka, bahkan mereka bisa melapor jika menemukan tindakan bullying," bebernya.

Salah seorang pelajar SMAN 13 Jakarta, Cantika Wulandari (17) mengaku, dirinya diajarkan cara melapor jika terjadi perundungan baik di lingkungan sekolah maupun di luar, serta dijelaskan terkait perlindungan hukum.

" Bullying saat ini paling banyak di media sosial jadi kita harus berhati-hati dan harus berani melaporkan bila melihat ada seseorang yang ditindas atau dilukai. Sosialisasi ini tentunya sangat bermanfaat untuk kami,” tandas Wulan.