Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota dan warga setempat untuk melestarikan musik tradisional, sebagai bagian dari kearifan lokal Indonesia.

Ali mengatakan, di era modern ini masih banyak masyarakat yang kurang peduli dan mencintai kebudayaannya, termasuk seni musik tradisional.

"Agar seni budaya tradisonal tetap lestari, hari ini saya mengajak beberapa ASN mengasah kemampuannya dengan bermain alat musik angklung. Mereka tampak antusias dan menikmati harmonisasi nada yang indah," ujarnya, Senin (8/1).

Selain memiliki daya tarik yang luar biasa, Ali menilai alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata juga bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan kreativitas dalam diri seseorang. Bahkan, bermain alat musik itu juga dapat membina dan menguatkan rasa kebersamaan dan kekompakan.

"Bukan asal memainkan, tapi ini ada artinya bahwa setiap orang memainkan perannya sesuai arahan dan akan terbentuk serta tercipta irama yang harmonis," ungkapnya.

Ali juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda untuk melestarikan seni budaya musik tradisonal agar tidak luntur nantinya. Misalnya, setiap sekolah mewajibkan peserta didiknya untuk mampu menggunakan alat musik tradisional.

"Pemerintah dan masyarakat, utamanya generasi muda harus berkolaborasi dalam menjaga dan memastikan warisan budaya tetap hidup hingga masa mendatang," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit menambahkan, jumlah sanggar di wilayah Jakarta Utara yang terdaftar di Dinas Kebudayaan DKI Jakarta sudah lebih dari 100 sanggar. Hal ini menunjukan upaya melestarikan kesenian dan kebudayaan di tengah masyarakat juga tinggi.

"Tidak hanya masyarakat, kami juga mengajak ASN untuk lebih cinta seni budaya yang kita miliki. Ke depan, kegiatan seperti ini dapat kita jadwalkan kembali untuk ASN dengan berbagai alat musik tradisonal lain," tandasnya.