Minggu, 05 Februari 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 4216
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) berkoordinasi dengan Bulog agar penyaluran beras ke pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dilakukan melalui satu pintu. Tujuannya, memastikan produk beras yang beredar di PIBC jelas asal usulnya dan tidak menyalahi aturan.
Direktur PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, produk beras dari Bulog yang beredar di PIBC saat ini tidak semua melalui Food Station. Artinya, pedagang bebas mengambil beras langsung dari Bulog sehingga menjadi kendala bagi Food Station dalam melakukan pengawasan.
“Pedagang bebas mengambil langsung dari Bulog, tidak hanya melalui Food Station. Itu yang di luar kontrol kita,” ujar Pamrihadi, Minggu (5/2).
Pamrihadi menjelaskan, Food Station mencatat 100 lebih pedagang downline yang mengambil beras dari Food Station saat ini, khususnya beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Namun dipastikan, pedagang yang merupakan downline Food Station sesuai aturan.
Pasalnya, sebelum menjadi downline mereka membuat surat pernyataan bahwasanya beras Bulog tidak boleh dijual lebih tinggi dari Rp 8.900 dan dicampur (mixing). Kemudian, tidak boleh menyalahgunakan peruntukan atau penyaluran beras Bulog.
Dia mengatakan, pedagang downline Food Station sudah mendapat instruksi dan arahan, serta membuat surat pernyataan terkait hal tersebut. Selain itu pembinaan dan komunikasi terhadap pedagang downline rutin dilakukan.
“Makanya kami melakukan inspeksi dan pembinaan secara rutin. Tapi untuk penindakan ada di tangan Satgas Pangan Mabes Polri. Oleh karena itu kami meminta kepada Bulog supaya satu pintu melalui Food Station, biar jelas produk dari mana dan siapa yang nerima,” kata Pamrihadi.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melakukan sidak ke gudang milik PT Food Station Tjipinang Jaya di Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur pada Jumat (3/2).
Hasilnya, ada gudang yang diduga menyelewengkan beras milik pemerintah dengan mencampur beras Bulog dalam kemasan premium. Satgas Pangan akan memastikan kembali beras yang dicampur itu beras bulog atau bukan. Pamrihadi memastikan, pedagang tersebut tidak membeli beras dari Food Station.
“Temuan kemarin itu pedagang yang bukan
downline -nya Food Station yang lebih dari 100 itu,” ucap Pamrihadi.Pamrihadi menambahkan, saat ini, Satgas Pangan sedang mengecek kembali temuan itu. Pedagang tersebut akan dikeluarkan dari PIBC jika terbukti melanggar.
“Di klausul perjanjian disebutkan dalam hal penyewa melakukan tindak pidana atau melawan hukum kita bisa berhentikan setop perjanjian sewa menyewa. Mereka tidak diizinkan berjualan lagi,” urai Pamrihadi.
Pamrihadi menyampaikan, stok beras di PIBC sudah mencapai 14.000 lebih ton, saat ini. Sedangkan stok beras di Food Station sendiri masih 5.000 ton sehingga total ketersediaan beras berkisar 19.000-20.000 ton. Pamrihadi menambahkan, saat ini Bulog menempatkan cadangan pangannya di gudangnya Food Station sebanyak 10.000 ton.
“Baru kemarin. Targetnya ada 10.000 ton beras, kita siapkan ruang untuk 10.000 ton stoknya Bulog,” tandas Pamrihadi.